Sifat dan Keadaan Penghuni Surga dan Neraka
TRANSINDONESIA.CO | Surga dan neraka merupakan dua tempat abadi yang diciptakan Allah. Surga diperuntukkan bagi hamba-Nya yang beriman dan taat kepada segala perintah-Nya, sedangkan neraka buat mereka yang ingkar. Manusia diberi akal oleh Allah untuk menentukan hidupnya, apakah memilih jalan surga atau neraka.
Ali Yusuf dalam Pengajian Tarjih menyebutkan nama-nama surga dan neraka di dalam al-Quran, di antaranya: 1) Surga: Jannah, Firdaus, Ma’wa, And, Naim, (Dar) al-Qarar, al-Muttaqin, as-Salam, al-Muqamah, dan Maqam al-Amin; 2) Neraka: Nar, Hawiah, Ladha, Sair, Saqar, dan Hutamah. Dari nama-nama ini menggambarkan bahwa surga merupakan tempat yang nyaman, sementara neraka tempat yang menyeramkan.
Ali menerangkan bahwa surga sebagaimana yang digambarkan dalam QS. Muhammad: 15 berupa taman yang indah, sungai mengalir dari air susu, anggur, madu dan buah-buahan lainnya. Sedangkan dalam QS. Zukhruf: 71, perkakas makan seperti piring dan gelas terbuat dari emas. Di sana juga banyak gedung-gedung pencakar yang tinggi (QS. Az-Zumar: 20).
“Kalau menurut ukuran kita, Indonesia ini hampir mirip surga dibandingkan dengan beberapa negara di Timur Tengah yang tandus, tidak menemukan pohon-pohon atau sungai-sungai. Walaupun ini hanya gambaran saja tidak menunjukkan hakikat yang sebenarnya,” ungkap anggota Majelis Tarjih dan Tajdid PP Muhammadiyah pada Rabu (24/6/2021).
Ali kemudian menegaskan bahwa di surga nanti semua akan mendapatkan pasangan (QS. Al-Baqarah: 25), bersenang-senang dengan kegemaran masing-masing, duduk dengan istri di Sofa (QS. Yasin: 55-56). Tidak luput pula bujang-bujang muda berpakaian sutra hijau, gelang tangan dari perak, minuman bersih (QS. AlInsan:19-21), gadis yang suci, sopan, matanya jelita (QS. Shaffat: 48-49). Bahkan di surga tidak ada kata-kata kotor, atau sia-sia (QS. Waqiah: 25-26)
Ali juga mengutip sebuah hadis yang diriwayatkan Muslim bahwa di surga nanti semua penghuninya akan tetap muda dan tidak akan menua selamanya, serta diberi kenikmatan sehingga tidak pernah menderita sakit selamanya. Hadis ini menurut Ali makna dari firman Allah yang berbunyi “dan diserukan kepada mereka itulah surga yang telah diwariskan kepadamu, disebabkan apa yang dahulu kamu kerjakan” (QS. Al-A’raf ayat 43).
Sementara itu, gambaran neraka menurut Ali dari segi makanan dan minumannya begitu menyiksa. Penghuninya akan memakan buah zakun (pahit, bau, dan berduri) yang tumbuh di dasar neraka, dan minum dari air yang sangat panas (QS. Shafat: 62-76), juga minum air tembaga yang mendidih yang dapat menghanguskan wajah (QS. Kahfi: 29). Tidak cukup sampai di situ, penghuni neraka akan meminum air yang mendidih hingga perutnya hancur meleleh dari telapak kaki hancur lalu dikembalikan ke posisi semula (HR. Tirmdizi).
Para penghuni neraka juga memakai pakaian yang terbut dari api, disiram air mendidih pada kepala dan dicambuk besi (QS. Al-Hajj 19-22). Pada bagian kulitnya akan hancur lalu diganti dengan kulit baru untuk benar-benar merasakan siksa neraka (QS. An-Nisa: 56). Penghuni neraka tidak mati selamanya (QS. Al-A’la: 13), bahkan tidak akan mendapat rahmat Allah (QS. Mutafifin: 15).*