Management Lalu Lintas

TRANSINDONESIA.CO | Lalu lintas secara pragmatis diketahui sebagai gerak pindah dari suatu tempat ke tempat yang lain. Lalu lintas merupakan kebutuhan bagi hidup dan kehidupan manusia untuk dapat bertahan hidup tumbuh dan berkembang. Konteks inilah yang dikatakan lalu lintas sebagai urat nadi kehidupan.

Sejalan pemikiran gerak pindah yang merupakan urat nadi kehidupan maka tuntutan dan tantangan bagi laku lintas adalah bagaimana mewujudkan dan memelihara agar lalu lintas aman selamat tertib dan lancar. Konteks tersebut tentu saja begitu kompleks dan perlu pemikiran secara holistik atau sistemik.

Perlu cara memanage agar antara yang ideal dengan yang aktual tidak njomplang terlalu jauh. Konteks lalu lintas akan berkaitan dengan jalan manusia kendaraan dan lingkungan sejalan dengan hal tersebut maka memanage lalu lintas diperlukan tata cara atau tata kelola agar dapat aman selamat tertib dan lancar.

Management lalu lintas setidaknya mencakup: manajemen kebutuhan, manajemen kapasitas, manajemen prioritas dan manajemen kecepatan serta manajemen emergensi.

1.Manajemen kebutuhan perlu ditonjolkan dan ditunjukkan apa yang ideal atau semestinya walau faktanya  masih banyak hal yang kurang ideal. Kebutuhan lahan sarana dan prasarana termasuk jalan, standar standar bagi jalan, kendaraan manusia maupun lingkungannya. Penataan secara sosial maupun infrastruktur dapat dibuat model dan polanya yang dapat dilakukan secara bertahap atau berjangka yang berkesinambungan. Manajemen kebutuhan ini dapat dibuat antara yang ideal dan aktual. Dari manajemen kebutuhan maka dari standar standar yang ada akan diketahui kapasitasnya yang perlu di manaje.

2. Manajemen kapasitas untuk menata dan mengelola standar standar yang ada agar dapat diketahui tingkat kapasitasnya.Tatkala kapasitas melampaui maka perlu menata, mengelola, skala prioritas seperti apa yang semestinya dilakukan.

Trans Global

Memuliakan Orang Tua

Zaman Batu Diera Digital

3. Manajemen prioritas ini untuk memanage agar jangan terjadi perlambatan apalagi kecelakaan. Dengan prioritas yang didukung dengan rekayasa lalu lintas maka akan dapat dioperasionalkan lalu lintas setidaknya mampu mengatasi masalah masalah kapasitas yang tidak sesuai. Dalam manajemen prioritas maka kecepatan dan waktu ini dapat diatur kita harus ingat lalu lintas ditentukan juga antara jarak tempuh waktu tempuh dan kecepatannya.

4.Manajemen kecepatan dan ketepatan waktu. Manajemen kecepatan ini seringkali diabaikan. Di dalam pelayanan publik salah satu standar pelayanan prima adalah kecepatan. Kecepatan maksimal maupun minimal perlu diatur. Karena kecepatan maksimal dilanggar dampaknya pada fatalitas kecelakaan. Sebaliknya kecepatan minimal dilanggar ini menimbulkan perlambatan bahkan kemacetan yang bisa berdampak pada keamanan dan keselamatan serta rusaknya keteraturan sosial lainnya.

5. Manajemen emergency merupakan upaya dan sebagai solusi untuk penangangan cepat atau quick response time. Karena masalah emerjensi maupun kontijensi yang terjadi pada lalu lintas akan berdampak ke mana mana baik keamanan keselamatan kelancaran dan sebagainya.

Memanage lalu lintas di era digital diperlukan sistem terpadu dari back office aplication dan net work yang mampu untuk:

1. Monitoring dan inputing data
2. Melakukan analisa data yang akan menghasilkan algoritms sebagai prediksi antisipasi dan model model solusi
3. Melakukan komunikasi seperti call centre
4. Ada sistem informasi manual maupun virtual
5. Komando dan pengendalian dalam mengatasi berbagai masalah lalu lintas
6. Koordinasi dan sinergitas antar pemangku kepentingan untuk mampu mendukung apa yang menjadi tujuan lalu lintas baik untuk pencegahan, perbaikkan, peningkatan kualitas pelayanan, maupun pembangunan.

Fajar Baru
23 Juni 2021

Share