Ngaku Petugas Bank Upgrade ATM, Bobol Duit Nasabah Rp 584 Juta
TRANSINDONESIA.CO | Modus kejahatan siber di era digital makin beragam. Seorang warga Cipete, Ir Tubagus M. Arry, kebobolan uang Rp 584 juta, dari rekeningnya di sebuah bank swasta setelah menerima telpon orang yang mengaku petugas bank.
Peristiwa pembobolan rekening korban di Bank BTPN itu terjadi, Jumat sore (4/6) dan baru dilaporkan ke SPKT Polda Metro Jaya, Senin siang. Sebelumnya, Arry sudah mendatangi Polres Jakarta Selatan, tapi ia disarankan ke Polda Metro Jaya mengingat nilainya yang besar dan unit khusus cyber crime lengkap terdapat di Polda.
Modus kejahatan yang dialami pengusaha swasta ini, memang agak mirip dengan kejahatan-kejahatan siber lainnya, tapi diakui polisi menurut Arry, apa yang menimpanya agak unik.
Menurut Arry, sekitar pukul 16:00, dia menerima telpon dari seseorang mengaku dari Bank BTPN yang akan mengupgrade kartu ATM miliknya.
“Melihat nomor penelpon yaitu 021-500365, adalah seperti nomor resmi/call center Bank BTPN yang tertera di kartu ATM yaitu 1500365 sehingga saya yakin orang ini petugas bank. Kemudian saya dipandu untuk upgrade kartu. Saat itu saya mengikuti arahan penelpon. Begitu selesai, penelpon mematikan telpon saya baru curiga. Kecurigaan itu terbukti, ketika saya cek melalui m-banking uang saya di rekening sudah kosong, “tutur Arry usai melapor di Polda Metro Jaya, Senin Sore.
Menurut Arry, ia merasa kecewa dan menyesalkan, mengapa informasi data nasabah Bank BTPN bisa bocor dan terlalu mudah sistem m-banking BTPN di ambil alih oleh nomor HP lain (penelpon).
“Kenapa ada orang yang tahu saya nasabah bank BTPN dan juga tahu nomor HP saya, juga pelaku seperti tahu betul celah kelemahan proses aktivasi m-banking BTPN keluh nya.[nic]