Anies Baswedan Tak Larang Warga Masuk Jakarta

TRANSINDONESIA.CO | Kita belajar dari pengalaman setahun terakhir, bahwa tiap kali ada pergerakan penduduk yang cukup besar, maka di pekan-pekan berikutnya ada potensi kenaikan kasus aktif COVID-19.

Di hari kedua Lebaran, Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) DKI Jakarta mengadakan rapat koordinasi untuk mengantisipasi mobilisasi penduduk menjelang arus balik Idul Fitri 1442 Hijriah. Rakor ini dihadiri oleh Kapola Metro Jaya, Irjen Pol. Fadil Imran; Pangdam Jaya, Mayjen TNI Dudung Abdurrachman; Wakil Gubernur Provinsi DKI Jakarta, Ahmad Riza Patria; Kajati DKI Jakarta, Asri Agung Putra; dan Sekda DKI Jakarta, Marullah Matali; beserta jajaran Pemprov DKI Jakarta.

Pemprov DKI Jakarta tidak melarang warganya kembali ke rumahnya di Jakarta dan tidak melarang warga negara Indonesia memasuki wilayah Jakarta. Ini prinsip yang selalu dipegang.

Jakarta melakukan screening dengan testing guna mencegah terjadinya lonjakan penularan. Agar yang terpapar/bergejala tidak menularkan pada warga lain.

Kita akan melakukan dua langkah pengetatan pemantauan pergerakan arus balik penduduk yang masuk Jakarta. Pertama, melakukan screening di tiap pintu masuk menuju Jakarta bahkan Jabodetabek. Lalu, untuk kendaraan pribadi nanti akan dilakukan screening random bagi mereka yang masuk.

Untuk setiap kendaraan umum, pesawat, kapal laut, serta kereta api memang sudah dilakukan random screening antigen sebelum berangkat. Sehingga, tindakan pencegahan bisa dilaksanakan secara efektif jika ada mobilisasi warga yang masuk kawasan Jakarta dan berpotensi membawa COVID-19 (orang tanpa gejala).

Pengendalian juga berlangsung di level lingkungan warga, dengan mendata warga yang telah kembali memasuki kediaman masing-masing. Setiap Gugus Tugas COVID-19 di tingkat RT/RW, Kelurahan, Kecamatan, Babinkamtibmas, dan Babinsa dapat berkolaborasi untuk mendata warga yang masuk ke wilayahnya masing-masing.

Seluruh warga yang datang akan dilakukan pemantauan, diperiksa kesehatannya, bergejala atau tidak, dan akan dilakukan tes rapid antigen. Jadi ada dua lapis screening, satu sebelum masuk, yang kedua ketika sudah sampai di tempat tinggal. Nanti kita siapkan aplikasi khusus yang digunakan oleh para ketua RT/RW untuk melaporkan kondisi di wilayahnya.

Kami berharap koordinasi berlapis dari jenjang RT/RW hingga Provinsi bisa berjalan dengan sinkron. Akan ada pertemuan khusus seluruh jajaran Gugus Tugas COVID-19 di setiap Kecamatan agar bisa mencegah terjadinya lonjakan kasus aktif pascalibur Lebaran, karena kondisi di Jakarta saat ini secara umum termasuk yang paling rendah kasusnya.

Kita menyampaikan apresiasi kepada seluruh jajaran yang tetap bertugas di lapangan walaupun di masa libur Lebaran. Di saat masyarakat liburan, petugas tetap bekerja di lapangan. Kepada seluruh masyarakat sampaikan apresiasi kepada mereka semua, karena mereka menjadi garda terdepan dalam memastikan keselamatan keamanan kita semua.**

Gubernur DKI Jakarta
Anies Baswedan

Share