Brigjen Ida Oetari Polwan Pertama Jabat Wakapolda Kalimantan Tengah
TRANSINDONESIA.CO | Brigadir Jenderal Polisi Ida Oetari Purnamasasi merupakan Polisi Wanita (Polwan) pertama yang ditugaskan Kapolri Jenderal Pol Lystio Sigit Prabowo menjadi Wakapolda Kalimantan Tengah. Brigjen Ida Oetari mulai bertugas di Bumi Tambun Bungai, dilantik oleh Kapolda Kalteng Irjen Pol Dedi Prasetyo di Mapolda Kalteng, Selasa (9/3/2021)..
Brigjen Ida Oetari Purnamasasi merupakan Polwan kelahiran Probolinggo tahun 1964. Lulusan Sekolah Inspektur Polisi Sumber Sarjana(SIPSS) tahun 1987.
Memulai karirnya di Polda Jawa Timur sebagai anggota Unit Perempuan dan Perlindungan Anak (PPA). Setelah di PPA dan sejumlah jabatan lain di institusi Polri selama kurang lebih 17 tahun, Brigjen Ida pernah bertugas di Badan Narkotika Nasional (BNN). Selama 3 tahun di BNN, ia menjabat sebagai direktur bagian rehabilitasi BNN.
Sejumlah prestasi pada setiap jabatan yang diamanahkan kepadanya, pada tahun 2013, Ida Oetari mendapatkan pangkat bintang satu atau Brigadir Jenderal Polisi. Pada saat itu, ia berusia 49 tahun dan menjadi Polwan termuda yang mendapat pangkat Brigjen. Amanah lain yang diembannya yakni sebagai Ketua Konferensi Polwan Sedunia, atau International Association of Women Police (IAWP).
Sebelum ditunjuk sebagai Wakapolda Kalteng, Brigjen Pol Ida Oetari Purnamasasi menjabat sebagai Analis Kebijakan Utama bidang Gadikwa Lemdiklat Polri. Ia turut dalam rombongan uji kelayakan dan kepatutan Jenderal Lystio Sigit sebagai calon Kapolri di DPR RI beberapa waktu lalu.
Usai dilantik sebagai Wakapolda Kalteng, Brigjen Pol Ida Oetari Purnamasasi mengaku bersyukur atas amanah yang diberikan kepada beliau dan bersedia untuk bekerja semaksimal mungkin untuk menyukseskan setiap program Kapolri dan juga Kapolda.
“Saya sangat bersyukur atas amanah yang diberikan. Saya akan bekerja maksimal dan bekerja sama untuk turut menyukseskan 4 fokus dari Kapolda yakni program pencegahan dan penanggulangan Covid-19, kebakaran hutan dan lahan, Food Estate dan ilegal mining,” ujar Brigjen Ida.[zul]