Ivanka Trump Dimintai Keterangan Terkait Penggunaan Dana Pelantikan
TRANSINDONESIA.CO – Ivanka Trump, putri dan sekaligus penasihat presiden, dimintai keterangan di bawah sumpah pekan ini. Hal itu menjadi bagian dari gugatan perdata yang menuduh telah terjadinya penyalahgunaan dana nirlaba untuk pelantikan Donald Trump empat tahun lalu.
Dalam dokumen pengadilan yang diungkapkan Kantor Jaksa Distrik Columbia, Karl Racine, Selasa (2/12), diketahui bahwa deposisi itu digelar pada Selasa (2/12) ini.
Dalam gugatan hukum pada Januari 2020, Racine mengklaim bisnis real estat Donald Trump dan entitas lainnya telah menyalahgunakan dana nirlaba untuk memperkaya keluarga Trump.
Menurut gugatan hukum itu, sebuah perusahaan nirlaba yang bebas pajak – yang disebut sebagai “58th Presidential Inaugural Committee” atau “Komite Pelantikan Kepresidenan ke 58”, telah berkoordinasi dengan keluarga Trump untuk membayar lebih banyak bagi ruangan yang digunakan di Trump International Hotel di Washington DC.
Gugatan hukum Racine itu menuduh bahwa dalam satu kasus, organisasi nirlaba itu membayar lebih dari $300 ribu untuk mengadakan resepsi pribadi di hotel Trump, untuk tiga anak tertua presiden, yaitu Donald Trump Jr, Ivanka dan Eric pada malam pelantikan 20 Januari 2017.
“Aturan hukum di Distrik Columbia mewajibkan lembaga nirlaba untuk menggunakan dana mereka untuk tujuan publik yang harus diumumkan, bukan untuk menguntungkan individu atau perusahaan swasta,” ujar Racine awal tahun ini.
Gugatan hukum itu berupaya mendapatkan kembali uang bernilai $1 juta yang diduga telah disalurkan secara langsung pada bisnis keluarga Trump.
Juru bicara Gedung Putih tidak memberi tanggapan atas permintaan tanggapan yang diajukan Reuters. Komite pelantikan mengatakan keuangannya telah diaudit secara independen, dan bahwa semua uang dibelanjakan secara sah.
Meskipun undang-undang dana kampanye membatasi jumlah sumbangan kampanye, panitia pelantikan dapat menerima sumbangan tak terbatas, termasuk dari perusahaan.
Menurut dokumen Komisi Pemilu Federal, dana senilai $107 juta yang dikumpulkan komite pelantikan Trump adalah dana pelatinkan terbesar dalam sejarah. Komite pelantikan Trump diketuai oleh real estat dan investor Thomas Barrack.
Mantan tim kampanye Trump, Richard Gates, menjabat sebagai wakil ketua komite pelantikan. Gates adalah salah satu dari sejumlah mitra Trump yang dihukum dalam penyelidikan yang dilakukan mantan penasihat khusus Robert Mueller soal campur tangan Rusia dalam pilpres Amerika pada 2016. [em/pp]
Sumber : Voaindonesia