Bencana Tahunan Musim Penghujan jadi Sorotan DPRD Jabar
TRANSINDONESIA.CO – Anggota DPRD Provinsi Jawa Barat, Asep Suherman meminta pemerintah Provinsi Jawa Barat fokus melakukan penanganan terhadap lahan-lahan gundul yang rawan terjadinya longsor.
“Biasanya setiap memasuki musim penghujan, wilayah selalu dilanda berbagai bencana seperti banjir, longsor dan air rob. Bahkan bencana tersebut sudah terjadi dibeberapa daerah yang ada di Jawa Barat,” kata Asep Suherman menanggapi bencana tahunan di musim penghujan, Jumat (31/10/2020).
Menurutnya, penyebab banjir longsor salah satu akibat dari rusaknya hutan atau kritisnya hutan-hutan yang ada di Jawa Barat. Berdasarkan data yang dimilikinya, sekitar 900 ribu lahan di wilayah Jawa Barat dalam keadaan kritis, makanya wajar jika musim hujan tiba terjadi banjir, longsor begitupun apabila musim kemarau terjadi kekeringan dan masyarakat kesulitan mendapatkan air untuk kebutuhan sehari-hari.
Lebih lanjut Asep mengatakan agar pemerintah supaya mengalokasikan anggaran sebesar-besarnya dalam upaya merevitalisasi lahan kritis guna mencegah terjadinya erosi. Anggaran yang dialokasikan untuk revitalisasi lahan kritis itu sangat minim, tercatat di dinas itu anggaranya hanya mampu merevitalisasi 1000 hektar lahan kritis.
“Kalau anggarannya hanya segitu, berarti kita butuh ratusan tahun untuk memulihkan seutuhnya hutan kita,” terangnya.
Namun demikian tambah Asep, paling tidak Pemprov punya roadmap dalam penanganan lahan kritis ini, misalnya dalam lima tahun ini kita akan menangani lahan kritis yang betul-betul kritis.
“Misal fokus revitalisasi untuk 50 sampai 100 ribu hektar, dengan sumber anggaran dikolaborasikan baik dari pemerintah pusat, daerah atau bersumber dari swasta seperti CSR.” ujarnya.[rls]