Zero Accident, Ini Cara RSD Covid Wisma Atlet Jaga Imunitas Tenaga Medisnya
TRANSINDONESIA.CO – Wafatnya tenaga medis saat menunaikan tugas mulia di sejumlah Rumah Sakit menimbulkan ketakutan penanganan pandemi Covid di Indonesia. Namun situasi berbeda terjadi di RS Darurat Covid Wisma Atlet, Kemayoran, Jakarta Pusat yang mencatat zero accident termasuk zero kematian tenaga medis. Lalu bagaimana cara RS Darurat Covid yang di komandani Mayjen TNI Dr. dr. Tugas Ratmono, Sp.P., MARS., FISR dalam menjaga kesehatan tenaga medisnya terutama dari sisi imunitas?
Senin, 12 Oktober 2020, RS Darurat Covid (RSDC) Wisma Atlet Kemayoran kedatangan Haryanto Arbi. Kehadiran juara dunia bulu tangkis ini untuk membuka turnamen bulu tangkis antar tenaga medis RSDC Wisma Atlet. Jumlah tenaga medisnya cukup banyak, mencapai 1952 orang.
Kehadiran Haryanto Arbi adalah yang keempat kalinya. Juara All England tahun 1993 dan 1994 datang ke RSDC Wisma Atlet untuk memotivasi tenaga medis sekaligus berbagi kebahagiaan melalui canda tawa di tengah hilir mudik shuttlecock, menyeberangi net dalam pertandingan bulu tangkis.
Peraih Piala Thomas empat kali beruntun ini juga bukan sekadar datang bertanding, ia mendonasikan perlengkapan bulu tangkis. Pemilik julukan ‘Smash 100 Watt’ kini menggeluti usaha produksi perlengkapan bulu tangkis dengan brand flypower.
Nah puncaknya pada kunjungan terbaru ini, ia hadir untuk membuka turnamen bulu tangkis RSDC Wisma Atlet, sekaligus merayakan HUT TNI ke-75. Dalam pembukaan, Haryanto Arbi bertanding dengan Koordinator RSDC Wisma Atlet Mayjen TNI Tugas Ratmono. Pertandingan dilanjutkan ke partai ganda. Mayjen TNI Tugas berganti pasangan dengan sejumlah tenaga medis. Sedangkan Haryanto Arbi berduet dengan Letkol Marinir drg. Muhammad Arifin, pimpinan Tim Cobra yang merupakan komandan lapangan RSDC Wisma Atlet.
Namanya RS Darurat, lapangan bulu tangkisnya juga darurat, bertempat di lantai 12 Tower 3 Wisma Atlet. Tower 3 ini difungsikan sebagai penginapan tenaga medis. Sedangkan Pasien Covid-19 ditempatkan di tower lain. Pasien dengan gejala ringan dan tanpa gejala menempati Tower 4 dan 5. Sedangkan Tower 6 dan 7 untuk merawat pasien Covid dengan gejala sedang. Jika ada pasien memburuk mereka segera dipindahkan ke RS rujukan.
Keberadaan lapangan dan perlengkapan bulu tangkis di Tower 3, memungkinkan para tenaga medis bergantian melakukan olahraga terpopuler di negeri ini di saat senggang. Termasuk Mayjen TNI Tugas Ratmono dan Letkol M Arifin. Meski sudah tak lagi muda, karena rajin berolahraga mereka masih tangkas melakukan jumping smash, teknik paling ditunggu dalam pertandingan bulu tangkis.
“Turnamen internal ini untuk memacu petugas kesehatan RSDC selalu berolahraga sehingga imunitas tubuh tetap terjaga, tetap diberi kesehatan dan kecerdasan untuk melakukan pekerjaan kita selaku petugas kesehatan,” kata Mayjen TNI Tugas Ratmono saat memberikan sambutan di depan sekitar 100 tenaga medis yang hadir dalam pembukaan turnamen internal bulutangkis RSDC Wisma Atlet.
Meski serius dalam pertandingan, baik Haryanto Arbi, Mayjen Tugas Ratmono, dan Letkol M Arifin, tidak tegang. Mereka berulang kali mengiringi tepukan raket pada shuttlecock dengan canda tawa. Suasana ini membuat cair seisi lapangan bulu tangkis di lantai 12 tower 3 Wisma Atlet.
“Selalu sehat dan jangan lupa untuk bahagia,” celetuk Tugas Ratmono, jenderal bintang dua yang dikenal ramah dan murah senyum ini.
Letkol M Arifin, Koordinator Lapangan RSDC Wisma Atlet, mengungkapkan turnamen bulu tangkis internal ini sudah lama dirancang bersama Haryanto Arbi. Tujuannya untuk membuat semakin sehat, kompak, dan cair hubungan antar petugas medis RSDC yang jumlahnya ribuan orang.
Olahraga bulu tangkis, hanya satu dari sejumlah fasiltas kebugaran yang disediakan RSDC Wisma Atlet bagi tenaga medis dan petugas lainnya. Fasilitas lain seperti tenis meja, bola kaki, senam, trek lari, joging, dan gym tersedia. Bagi yang gemar bermain gitar, juga dipersilakan untuk memetik senar di lingkungan RSDC Wisma Atlet.
“Kita memfasilitasi olahraga dan rekreasi agar kondisi tenaga kesehatan selalu sehat, tidak ada tekanan, senang, dan selalu gembira. Istirahat juga cukup karena mereka bekerja sesuai shift yang telah dihitung. Tujuannya agar imunitas tenaga kesehatan selalu terjaga,” jelas jenderal bintang dua yang juga dokter spesialis saraf ini.
Mayjen Tugas menekankan bahwa setiap aktifitas di RSDC Wisma Atlet selalu mematuhi protokol kesehatan. Pemakaian masker, APD (Alat Pelindung Diri), menjaga jarak dan tidak berkerumun, serta cuci tangan sudah menjaga perilaku otomatis para tenaga kesehatan.
Dari sisi nutrisi dan vitamin, RSDC Wisma Atlet sedari awal merancang untuk kepentingan tenaga medis karena mereka adalah garda terdepan yang berhubungan langsung dengan pasien Covid-19. “Nutrisi dan vitamin sudah dirancang sesuai protokol bagi tenaga medis,” jelas Mayjen TNI Tugas Ratmono.
Dr Thomas Edison Prasetyo, salah seorang tenaga kesehatan mengaku sangat nyaman dan gembira menyumbangkan keahliannya, merawat pasien Covid di RSDC Wisma Atlet. Protokol kesehatan yang selalu dilakukan, nutrisi dan vitamin, fasilitas olahraga, serta istirahat yang cukup membuatnya betah di RSDC Wisma Atlit.
“Kami mendapat akomodasi yang sangat lengkap . Tidak mungkin kekurangan vitamin dan nutrisi di sini, jeruk sangat banyak dan gratis,” ucap dokter asal Jepara, Jawa Tengah ini.
Dokter muda ini menambahkan interaksi dengan para dokter senior juga membuatnya nyaman. Menurutnya tidak ada senioritas karena semua dokter dan tenaga kesehatan lain, fokus pada pelayanan kesehatan.
Selamat bekerja dengan penuh kegembiraan para tenaga medis RS Darurat Covid-19 Wisma Atlet Kemayoran Jakarta Pusat. Semoga pandemi Covid-19 segera berakhir di negeri tercinta ini.[Mada Mahfud]