Pilkada Suksesi Kepemimpinan Peradaban Masyarakat Demokratis

TRANSINDONESIA.CO – Tatkala terjadi suksesi kemimpinan melalui pemilihan umum yang terbayang kampanye, dan berbagai hal yang kontra produktif.  Suksesi kepimpinan melalui pemilihan umum bagi kepala daerah merupakan bagian dari merawat membangun dan mengembangkan peradaban.

Tatkala merawat membangun dan mengembangkan peradaban setidaknya isu isu yang kontra produktif semestinya tidak dilakukan. Apalagi dengan cara cara black champaign, politik uang, maupun berbagai kecurangan sangatlah memalukan karena menodai demokrasi. Suksesi kepemimpinan melalui pilkada diharapkan menghasilkan pemimpin yang transformatif yang mampu mengangkat harkat martabat wilayah dan masyarakat yang dipimpinnya.

Tatkala berbicara peradaban maka pilkada mampu menunjukkan:

1. Suksesi kepemimpinan secara damai

2. Menyiapkan calon calon pemimpin sebagai putra putra terbaik

3. Pilkada dilaksanakan dengan jurdil

4. Para petugas KPU, calon pemimpin, partai maupun kelompok kelompok kemasyarakatan mampu menjaga marwah demokratis

5. Marwah demokratis setidaknya:
a. Membangun supremasi hukum
b. Memberikan jaminan dan perlindungan HAM
c. Transparan
d. Akuntabel
e. Berorientasi pada peningkatan kualitas hidup masyarakat
f. Adanya pembatasan dan pengawasan kewenangan

6. Penyelenggaraan Pilkada ditangani dengan cara yang humanis dan mengacu poin 5 melalui sistem asta siap :
a. Siap piranti lunak seperti aturan aturan, pedoman pedoman dan petunjuk petunjuk.
b. Siap posko sebagai back office atau pusat k3i (komando pengendalian, komunikasi, koordinasi dan informasi) yang siap melayani secara prima
c.siap latihan pra operasi
d. Siap jejaring sampai tingkat TPS
e. Siap mitra sebagai soft power
f. Siap personil untuk melaksanakan tugas di posko atau operation room, petugas pada satgas (preemtif, preventif, represif, rehabilitasi) maupun petugas di TPS dan petugas petugas kontijensi.
g. Siap sarana prasarana untuk perorangan, unit, maupun kesatuan.
h. Siap anggaran yang bugeter maupun non bugeter

7. Kekuatan akan perdamaian dan pengamanan dibangun melalui deklarasi damai yg disepakati semua stakeholder

8. Pilkada damai merupakan citra atau refleksi peradaban dan harga diri yang harus dan wajib kita jaga bersama

9. Sepakat menandatangani etika pilkada yang berisi apa yang harus dilakukan dan apa yang tidak boleh dilakukan

Pilkada merupakan suksesi kepemimpinan namun sebenarnya merupakan pesta budaya dan refleksi peradaban yang terselenggara dengan cara cara beradab. Setidaknya poin poin di atas dapat diimplementasikan dan semua stakeholder sepakat menjaga marwah daerahnya dengan pilkada damai aman dan demokratis.**

Penulis: Prof. Chrysnanda Dwi Laksana, PhD

KLIK : IT for ROAD SAFETY EXPO

Share