Sungai Marbau Meluap Rendam 5 Desa, Tim Reaksi Cepat Dirikan Dapur Umum
TRANSINDONESIA.CO – Sungai Marbau di Kabupaten Labuhanbatu Utara (Labura), Sumatera Utara meluap dan berdampak di lima desa tergenang dengan ketinggian muka air mencapai 250 cm pada Sabtu (12/9) pukul 01.00 WIB.
Banjir dinihari itu membuat warga lima desa di Kecamatan Marbau, yaitu Desa Simpang Ampat, Desa Marbau Selatan, Desa Belongkut, Desa Lobu Rampah, dan desa Pasar Lori, terpaksa mengungsi ke tempat lebih aman dan kerabat terdekat.
“Dari tahun ke tahun banjir semakin tinggi dan meluas. Tidak ada perbaikan signifikan dari pemerintah. Daerah aliran sungai semakin parah, ini membuat banjir terus meluap,” kata Syarief warga Desa Simpang Ampat kepada Transindonesia.co, Sabtu (12/9/2020) malam.
Hingga Ahad (13/9/2020) dinihari, banjir yang mengakibatkan 80 unit rumah mengalami rusak sedang, 1 masjid rusak sedang, 1 musholah rusak sedang, 1 sekolah rusak sedang dan 1 unit pondok bersalin desa (Polindes) rusak berat.
“Kondisi terakhir banjir dibeberapa desa mulai surut, namun di desa Simpang Ampat masih terdapat genangan setinggi 50 centimeter dibeberapa titik,” kata Kepala Pusat Data Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Raditya Jati dalam keterangan tertulisnya diterima Transindonesia.co, Ahad (13/9/2020).
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Labura menurunkan tim reaksi cepat untuk melakukan pendataan, evakuasi pengungsi dan rumah terdampak serta mendirikan tenda dapur umum, dibantu oleh TNI, Polri, aparat desa dan relawan.
Sementara itu menurut prakiraan cuaca Dasarian II dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), potensi hujan dengan intensitas menengah hingga tinggi masih akan terjadi. Menyikapi potensi yang masih tinggi, BNPB mengimbau masyarakat agar selalu waspada dan siap siaga mengantisipasi dampak fenomena alam tersebut, seperti banjir, banjir bandang, tanah longsor dan angin kencang.[din/bsh]