Polisi Tangkap Pelaku Pembunuh Siswa SMP yang Jasadnya Ditemukan di Sungai Merah Deli Serdang
TRANSINDONESIA.CO – Seorang pelajar SMP yang sempat dilaporkan keluarganya hilang sejak 15 Agustus 2020, ditemukan sudah tidak bernyawa oleh saksi Suharyono yang hendak mengambil pasir di Sungai Merah Tanjung Morawa, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara, pada Rabu (19/8/2020).
Kapolres Deli Serdang, Kombes Pol Yemi Mandagi menyatakan pihaknya berhasil mengungkap modus pembunuh dan menangkap pelaku M (25), dikarenakan dendam.
Berawal saat korban yang masih berusia 13 tahun memberikan tumpangan pada M yang akan pergi ke kebun. “Hari itu korban yang sedang mengendarai motor Jupiter Z bertemu M di Jalan Simpang Namurambe. Korban kemudian menawari M tumpangan,” kata Kombes Yemi, Jumat (11/9/2020).
Saat itu kata Kombes Yemi, pelaku hendak ke kebunnya di Tanjung Morawa membawa karung dan tali. Di tengah jalan, M mengajak korban istirahat di aliran sungai.
“Tersangka yang sudah menyimpan dendam, mengajak korban beristirahat di aliran Sungai Merah, di situlah dieksekusi,” ungkap Kombes Yemi.
Yemi juga mengungkapkan pelaku menganiaya korban hingga tewas kemudian mayat korban dimasukkan ke dalam karung dan diikat lalu dibuang ke aliran Sungai Merah.
“Dari hasil interogasi terhadap tersangka, motifnya dendam. Karena tersangka sering dikatai korban menggunakan narkoba. Dari hasil tes urine terhadap pelaku hasilnya negatif,” terang Kombes Yemi.
Lebih lanjut Kombes Yemi menyatakan setelah membunuh dan membuang mayat korban, pelaku membawa motor milik korban ke bengkel E (34), dan oleh E motor korban dijual kepada B (27) seharga Rp2 juta.
Dari hasil penjualan motor tersebut, E mendapat fee Rp200 ribu dari M. “Sampai kini, sepeda motor korban sedang dilakukan pencarian karena dari hasil keterangan tersangka B, dijual lewat media sosial,” ucapnya.
Dari hasil penjualan motor korban, pelaku melarikan diri ke Desa Tabayung, Kabupaten Mandailing Natal, Sumatera Utara, pada 18 Agustus 2020 atau sehari sebelum mayat korban ditemukan.
Polisi sempat kesulitan mengungkap kasus pembunuhan tersebut disebabkan jasad korban sudah rusak.
Namun, Polisi menemukan petunjuk di dalam karung ditemukan sebongkah batu koral seberat 10 sampai 15 kilogram. Kuat dugaan batu tersebut digunakan agar mayat tenggelam.
Setelah melakukan penyelidikan, Polisi akhirnya berhasil mengungkap identitas pelaku. Setelah melakukan pendekatan terhadap keluarga pelaku akhirnya diketahui keberadaan korban. “Saat dijemput, tersangka sudah bekerja di sebuah perusahaan di Mandailing Natal,” katanya.
Dibunuh di Hari Ulang Tahun
Ibu korban menceritakan peristiwa pembunuh terhadap putra kesayangannya pas saat berusia 13 tahun. “Saat bangun tidur, dia sempat memeluk saya. Saya sempat heran saya bilang kenapa kau memeluk mamak tiba-tiba. Dibilangnya mamak lupa ya, dibilangnya dia ulang tahun,” ucap sang ibu yang sangat terpukul dengan kehilangan putranya.
Sang ibu yang masih mengalami syok dan tak percaya buah hatinya meninggal dengan cara mengenaskan.
“Hari itu dia pergi mau beli sarapan, saja saya kasih dia uang. Setelah beli sarapan sempat balik pulang ke rumah mengembalikan uang kembalian tapi setelah itu pergi lagi dan tidak kembali lagi,” ucap sang ibu menahan tangis.
Sementara, Paman korban menceritakan keponakannya saat itu pergi keluar untuk mencari sarapan dengan mengendarai sepeda motor Jupiter Z miliknya.
Setelah sempat pulang kata Paman korban, kemudian korban pergi lagi, dan tak pernah pulang ke rumah.
“Dia tinggal serumah sama saya. Saat pamit itu dia sama ibunya untuk beli sarapan saja, tapi kemudian tidak pulang-pulang lagi,” terang sang Paman.
Setelah melaporkan kehilangan korban ke polisi, tiba-tiba keluarga dikejutkan dengan foto penemuan mayat yang beredar di sejumlah media sosial.
“Awalnya, dilihat dari handphone agak ragu. Tapi dari bajunya sepertinya sama. Saya lihat lihat baju di rumah yang seperti itu juga enggak ada. Cuma saat itu agak besar tubuh anak saya,” ungkap sang ibu.[sur]