Tol Sibanceh, Harapan Baru dari Tanah Rencong untuk Sumatera

TRANSINDONESIA.CO – Bertahun-tahun masyarakat di Provinsi Ujung Paling Barat Indonesia harus melalui perjalanan panjang dan waktu tempuh yang lama untuk bepergian ke luar kota baik antara kabupaten/kota bahkan ke provinsi tetangga Sumatera Utara.

Jalanan yang berliku, mendaki dan melintasi kawasan pegunungan menjadi rute setia yang saban hari dilalui oleh masyarakat Aceh yang akan berangkat dari Banda Aceh.

Kini perjalanan panjang dan waktu tempuh yang melelahkan untuk mengunjungi sebuah kawasan akan segera terpangkas seiring hadirnya ruas jalan Tol Trans Sumatera (JTSS) Sigli-Banda Aceh yang nantinya akan menghubungkan hingga Lampung.

Kehadiran ruas jalan tol Banda Aceh-Sigli atau Sibanceh yang nantinya terhubung hingga tol Lampung tersebut merupakan bagian komitmen Pemerintah Pusat khususnya Presiden Joko Widodo untuk provinsi ujung paling barat Indonesia itu.

“Ruas jalan tol Banda Aceh-Sigli sepanjang 74 KM ini merupakan tol pertama yang ada di Provinsi Aceh dan ini akan menyambungkan Aceh sampai dengan Lampung,” kata Presiden Joko Widodo saat meresmikan penggunaan ruas jalan tol Banda Aceh-Sigli seksi empat Blang Bintang-Indrapuri di Aceh Besar, Selasa.

Di tengah kondisi seperti ini, pembangunan infrastruktur menjadi salah satu strategi pemerintah untuk mengungkit percepatan pemulihan ekonomi nasional. Pembangunan infrastruktur jalan tol yang menyambungkan Aceh hingga Lampung sepanjang 2.765 km diyakini akan mendorong pertumbuhan dan pemerataan ekonomi di Sumatera,

Menurut Presiden meskipun bangsa Indonesia tengah menghadapi pandemi COVID-19, pembangunan infrastruktur tetap terus dijalankan karena kondisi prasarana di Indonesia masih tertinggal dibandingkan negara lain.

“Ketertinggalan Infrastruktur menyebabkan biaya logistik menjadi lebih mahal dibandingkan negara lain. Inilah yang menyebabkan daya saing kita menjadi tidak baik kalau dikompetisikan dengan negara-negara tetangga kita,” katanya.

Presiden mengapresiasi Pemprov terkait  pembebasan lahan jalan tol di Aceh sepajang 74 KM yang dinilai paling cepat dibanding daerah lain dan telah mencapai 84 persen.

Ia menjelaskan cara-cara percepatan pembebasan lahan yang terjadi di Aceh juga dapat diterapkan di provinsi lainnya sehingga pembangunan infrastruktur tersebut dapat beroperasi secara maksimal.

Ia mengatakan kehadiran jalan tol tersebut akan mempercepat pertumbuhan ekonomi di provinsi ujung paling barat Indonesia itu.

Pemerataan pembangunan

Menteri BUMN Erick Thohir mengatakan bahwa keberadaan jalan tol pertama di Provinsi Aceh merupakan bukti keberpihakan pemerintah dan pemerataan pembangunan di Indonesia.

“Ini merupakan tol pertama yang mampu direalisasikan pemerintah di sisi (provinsi) barat Indonesia. Adanya tol ini sangat membantu transportasi, distribusi barang dan logistik, serta mobilisasi masyarakat,” kata Menteri BUMN Erick Thohir yang mendampingi Presiden Joko Widodo pada dalam peresmian Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) ruas Sigli-Banda Aceh Seksi 4 (Indrapuri-Blang Bintang) sepanjang 13,5 kilometer di Gerbang Tol Blang Bintang, Aceh.

Menurut dia, peningkatan layanan infrastruktur transportasi sangat dibutuhkan dalam rangka pemulihan ekonomi nasional.

Selain untuk pemerataan pembangunan di Indonesia, pembangunan infrastruktur seperti jalan tol juga akan mendukung jalur logistik dan distribusi barang-barang kebutuhan, serta mempercepat mobilitas masyarakat.

Erick menyampaikan pembangunan JTTS ruas Sigli-Banda Aceh merupakan bagian dari proyek strategis nasional untuk menghubungkan ujung timur dan barat Sumatera dengan melibatkan peran BUMN.

Selain PT Adhi Karya sebagai kontraktor, Kementerian BUMN juga mengucurkan penyertaan modal negara (PMN) sebesar Rp7,5 triliun kepada pemilik JTTS, PT Hutama Karya untuk penyelesaian tol pertama di Aceh ini.

Pembangunan jalan tol Sibanceh tersebut, merupakan satu bukti keberpihakan bahwa pertumbuhan ekonomi juga harus terjadi di Sumatera, bukan hanya di Jawa, sehingga dukungan yang diberikan BUMN untuk penyelesaian infrastruktur jalan tol ini sangat maksimal.

Tol Sigli-Banda Aceh terdiri atas enam seksi yaitu Seksi Satu Padang Tiji-Seulimum (24,3 km), Seksi Dua Seulimum-Jantho (7,6 km), Seksi Tiga Jantho-Indrapuri (16 km), Seksi Empat Indrapuri-Blang Bintang (13,5 km), Seksi Lima Blang Bintang-Kuta Baro (7,7 km), dan Seksi 6 Kuto Baro-Baitussalam (5 km).

Dengan rampungnya seksi empat tersebut dapat meningkatkan konektivitas dari Banda Aceh ke Sigli, pun sebaliknya dari Sigli-Indrapuri ke Bandara Udara Internasional Sultan Iskandar Muda yang berada di Kecamatan Blang Bintang, Kabupaten Aceh Besar.

“Seksi empat ini lebih dahulu diprioritaskan karena dekat dengan bandara. Hal ini sangat penting untuk kelancaran transportasi serta menunjang sektor-sektor lain, seperti pariwisata yang diharapkan segera pulih dalam kenormalan baru ini,” kata Erick Thohir yang juga Ketua Pelaksana Komite Penanggulangan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional.

Episentrum ekonomi

Presiden Joko Widodo berharap kehadiran ruas jalan tol Banda Aceh-Sigli yang nantinya akan terhubung sampai Lampung dapat menjadikan Aceh sebagai episentrum baru pertumbuhan ekonomi di pulau Sumatera.

“Saya titip kepada Gubernur Aceh agar koridor utama yang telah kita bangun yakni ruas jalan tol ini dapat dihubungkan dengan sentra pertanian, pariwisata dan juga industri sehingga kehadirannya benar-benar bermanfaat untuk masyarakat,” kata Presiden Jokowi di Aceh Besar, Selasa (25/8/2020).

Presiden menjelaskan dengan hadirnya tol tersebut dapat memangkas waktu tempuh dan akses ke Bandara Internasional Sultan Iskandar Muda Blang Bintang Aceh Besar lebih mudah.

Ia mengatakan jika konektivitas transportasi ke Bandara semakin lancar maka nanti kita akan melihat pergerakan orang dan barang akan lebih cepat sehingga biaya akan lebih efisien dan ekonomi akan terhubung antara satu dengan lainnya sehingga pertumbuhan ekonomi akan bergerak lebih cepat.

Hadirnya ruas jalan tol pertama di Aceh tersebut diharapkan dapat menumbuhkan titik ekonomi baru, usaha baru dan perluasan usaha yang sudah ada serta dapat membangkitkan ekonomi di Aceh secara luas yang berujung pada tersedianya lapangan kerja lebih banyak. Apalagi tol yang akan menghubungkan Aceh sampai Lampung dengan memiliki panjang 2765 km dan akan menyerap tenaga kerja sebanyak 296 ribu lapangan kerja.

“Kehadiran infrastruktur ini diharapkan  mendorong pertumbuhan dan pemerataan ekonomi di Sumatera, kemudian juga meningkatkan efisiensi waktu tempuh menjadi 53 jam sepanjang koridor pembangunan ini. Keberadaan jalan tol ini dapat meningkatkan dampak diberbagai sektor 2 sampai 3 kali.

Semoga harapan Aceh menjadi episentrum pertumbuhan ekonomi baru dari ujung paling barat untuk Sumatera dapat terwujud.[Antara]

Share