Doni Monardo: Covid-19 Ibarat Malaikat Pencabut Nyawa
TRANSINDONESIA.CO – Ketua Satuan Tugas (Satgas) Penanganan COVID-19 Doni Monardo menegaskan bahwa COVID-19 bukan rekayasa atau konspirasi. Hal itu ditegaskan Doni, mengingat hingga dewasa ini masih banyak masyarakat yang tidak percaya terhadap penyakit yang disebabkan oleh virus SARS-CoV-2 itu, sehingga banyak kalangan yang abai terhadap protokol kesehatan.
Menurut Doni, penyakit yang menyerang pernafasan tersebut sudah banyak merenggut korban jiwa. Sehingga dalam hal ini, COVID-19 disebut seperti malaikat pencabut nyawa.
“COVID-19 ibarat malaikat pencabut nyawa bagi kelompok rentan,” tegas Doni dalam Rapat Koordinasi Penanganan COVID-19 di Gedung Negara Pakuwan, Bandung, Jawa Barat, Kamis (6/8/2020).
Berdasarkan data dan analisa Tim Satgas Penanganan COVID-19, korban jiwa akibat COVID-19 adalah mereka yang termasuk dalam kelompok rentan dari segi usia dan penderita penyakit penyerta.
Dalam hal ini usia rentan adalah di atas 45 tahun dan penyakit penyerta atau komorbiditas meliputi jantung, diabetes, paru-paru, hipertensi, kanker dan sebagainya.
Oleh sebab itu, Doni yang juga menjabat sebagai Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengajak seluruh komponen pemerintah daerah Provinsi Jawa Barat agar dapat lebih memaksimalkan kinerja penanganan COVID-19, khususnya dalam memberikan pemahaman bagi masyarakat.
2 Juta Masker
Dalam kesempatan yang sama, Doni Monardo juga menyerahkan bantuan 2 juta lembar masker kepada Pemerintah Provinsi Jawa Barat. Penyerahan tersebut dilakukan secara simbolis oleh Ketua Satgas Penanganan COVID-19 kepada Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil disaksikan oleh jajaran Pemerintah Provinsi Jawa Barat dan Tim Satgas serta jajaran BNPB.
Selain masker, Satgas Penanganan COVID-19 juga menyerahkan bantuan lain berupa hazmat sebanyak 500 unit, kacamata googles 500 buah, tisu disinfektan 1.260 pak dan hand sanitizer 100 ml sebanyak 360 botol.
Usai penyerahan bantuan tersebut, Doni Monardo dan Gubernur Ridwan Kamil memberikan masker kepada para calon penumpang kereta api di Stasiun Kereta Api Bandung, sebagai bentuk implementasi dari “Gerakan Satu Juta Masker”.[din/red]