Asli atau Palsu? Melihat dengan Hati Suatu Karya Seni

TRANSINDONESIA.CO – Karya seni para maestro tentu sangat tinggi harganya, memiliki nilai ekonomis tinggi. Karya seni para maestro menjadi aset yang sangat luar biasa. Di sinilah kegairahan mencontek gaya hingga memalsukan terus berkembang.

Palsu memalsu selalu ada disetiap generasi. Pemalsu ada yang kaleng kaleng sehingga mudah ditebak atau dikaji dengan kasat mata. Namun ada yang sangat piawai dan jeli memalsukannya hingga memerlukan scientific investigation atau memerlukan bantuan ilmu forensik. Karena si pemalsu benar-benar memahami, mempelajari dari apa yang menjadi gaya kebiasaan hingga tema bahkan material yang digunakan.

Pemalsuan barang barang seni saat ini semakin canggih bahkan untuk mengelabui pun dilengkapi dengan sertifikat. Walau gaya dan modelnya bisa bervariasi. Sertifikat tersebut ditunjukkan dengan autentifikasi dari si pelukis, istrinya sampai keturunannya atau orang orang kepercayaannya. Para penjamin memang tidak 100 persen benar. Namun berbagai trik terus dikembangkan untuk meyakinkan para kolektor galeri maupun balai lelang seni ataupun calon pembeli.

Karya karya para maestro dunia maupun Indonesia menjadi sasaran para pemalsu atau pedagang yang memodali pelukis tertentu untuk membuat lukisan palsu. Perdagangan lukisan palsu dari door to door sampai dengan ke balai lelang pun bisa dilakukan. Seorang kolektor atau pecinta seni memang harus waspada dalam membeli karya. Seringkali kita sebatas terjebak siapa dan lupa apa dan prosesnya. Apalagi sekedar gagah-gagahan atau ikut-ikutan, ini sangat rentan terjerumus dan menjadi sasaran para pemalsu dan para makelar makelarnya.

Karya karya maestro Indonesia yang banyak dipalsukan.

Dalam tulisan ini saya mencontohkan karya karya lukis yang sering dipalsukan dan dijadikan obyek bursa dagang lukisan antara lain karya : 1. Affandi, 2. Hendra Gunawan, 3. S Sudjojono, 4. Basoeki Abdulah 5. Jeihan Sukmantoro, 6. Popo Iskandar, 7. Joko Pekik, 8. Soedibjo, 9. Dullah, dan sebagainya.

Karya karya para maestro diburu dan diminati balai lelang nasional maupun dunia. Karya karya beliau beliau sudah memiliki pasar dan pecintanya dan diikuti banyak pecinta seni untuk dapat ikut memiliki.

Di dalam melihat suatu karya asli atau palsu banyak cara yang dapat dilakukan secara kasat mata atau melalui cara-cara forensik atau scientific investigation. Namun setidaknya beberapa tips dasar yang dapat dilakukan antara lain:

1. Mencoba membuat dialog seperti maneges tanya sendiri dan temukan jawabannya sendiri apakah antara rasa hati dapat sesuatu yang ketemu atau tidak dengan apa yang menjadi kekuatan sang seniman ygw karyanya sedang kita dialogkan.

2. Melakukan perbadingan dengan karya karya yang asli lainnya.

3. Cari referensi secukupnya sebagai bukti atau saksi.

4. Pahami dan banding-bandingkan tentang teknik yang digunakan.

5. Tema karya apakah sesuai atau setidaknya sejalan dengan apa yang sering dilakukan atau tidak.

6. Gaya atau stylenya masuk kriteria atau tidak.

7. Ekspresi wajah atau kekuatan dari sesuatu dalam karyanya.

8. Penggunaan warna atau cara mengolah warna.

9. Stroke atau goresan sapuan kuas.
Dan sebagainya, masih banyak cara lain yang dapat digunakan untuk membuktikan asli atau palsu

Di dalam seni kejujuran adalah yang pertama dan utama. Ketidakjujuran melenyapkan kepercayaan dan tidak lagi mendapat legitimasi sehebat apapun dia. Hal ini juga sama dengan plagiarism dalam dunia akademik.***

[Chryshnanda Dwilaksana]

Share