Dampak Perekonomian Pandemi, Kepala BKPM: Anak Muda Ayo jadi Pengusaha

TRANSINDONESIA.CO – Laju perekonomian Indonesia masih belum menunjukan tanda-tanda membaik imbas pandemi Covid-19. Kondisi ini menyebabkan ratusan ribu ratusan ribu perusahaan melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK). Kementerian Ketenagakerjaan mencatat jumlah pekerja yang di PHK dan di rumahkan di tengah pandemi sejauh ini mencapai 2,9 juta yang terdiri dari 1,7 juta yang sudah terdata dan 1,2 juta yang masih dalam proses validasi data.

Menanggapi situasi tersebut, saat ini Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Republik Indonesia tengah mempersiapkan berapa langkah untuk mendorong perekonomian Indonesia. Salah satunya adalah dengan mempermudah izin usaha bagi mereka yang ingin mulai membuka usaha di tengah pandemi Covid-19 l, khususnya di beberapa sektor strategis.

“Kami sedang mendeteksi bagian yang tak terganggu Covid-19, menjalankan garis kebijakan besar pak Jokowi tentang transformasi ekonomi. Beberapanya adalah sektor yang dibutuhkan seperti kesehatan, pangan, energi, serta komunikasi dan teknologi. Untuk sektor alat kesehatan saja, kami bisa mengeluarkan izin sebanyak 4500 sampai 5000 setiap harinya,” ujar Kepala BKPM RI, Bahlil Lahadalia pada saat melakukan sesi webinar dengan Sandiaga Uno dengan tema “Menjadi Investor di Masa Pandemi Covid-19”, Rabu 20/5/2020).

Mantan Ketua Umum Badan Pengurus Pusat Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (BPP HIPMI) periode 2015-2019 tersebut menambahkan bahwa BKPM terus mendorong investasi besar maupun kecil untuk dapat bermitra dengan para pengusaha nasional, khususnya Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM). Hal ini bermaksud untuk semakin meningkatkan investasi dalam negeri.

“Corona memberikan dampak TSM (Terstruktur Sistematis dan Masif) terhadap ekonomi menjadi lesu, sangat diperlukan kreativitas dan inovasi untuk terus bertahan. Era baru ini merupakan sebuah momentum untuk bertumbuh. Oleh karena itu saya mengajak kepada para anak muda Indonesia, Ayo Jadi Pengusaha agar bisa menaikkan penanaman modal dalam negeri (PMDN). Kita juga pastikan investasi dari luar ke Indonesia itu gandeng UMKM, gandeng pengusaha nasional dan daerah,” lanjutnya.

Belakangan negara Indonesia sedang sangat membutuhkan banyak lapangan kerja baru untuk menampung tenaga kerja yang terkena PHK atau terpaksa dirumahkan. Bahlil mengatakan dengan banyaknya masyarakat yang beralih profesi menjadi pengusaha, poros perekonomian Indonesia akan mulai bergerak lagi sedikit demi sedikit.

“Dibalik kesusahan ada secerca harapan yang harus kita gapai, untuk itu mari kita semua manfaatkan kondisi ini sebaik mungkin untuk bangkit bersama. Walaupun kondisi sedang sulit, kita harus selalu optimis, terus bekerja keras, dan tentu saja banyak berdoa kepada Tuhan yang maha esa,” tutupnya.[rls]

Share