Presiden Palestina Minta DK PBB Tolak Usul Perdamaian Trump

TRANSINDONESIA.CO – Presiden Otorita Palestina Mahmoud Abbas hari Selasa (11/2/2020) meminta kepada Dewan Keamanan PBB untuk tidak menerima usul perdamaian yang disampaikan Presiden Amerika Donald Trump, tetapi membuka kemungkinan perundingan dengan Israel.

“Rencana ini, atau bagian apapun dari rencana ini, seharusnya tidak dipertimbangkan sebagai sebuah rujukan internasional bagi perundingan,” ujar Abbas tentang usul Amerika itu.

“Ini merupakan rencana pencegahan yang dilakukan Israel-Amerika untuk mengakhiri masalah Palestina.”

Dalam pidato yang berapi-api selama 35 menit di ruang Dewan Keamanan PBB yang dipadati para diplomat, Abbas menunjukkan kemarahannya pada wilayah yang diusulkan sebagai negara Palestina di masa depan. Abbas memegang sebuah peta dan mengatakan ini tampak seperti “keju Swiss.” Keju Swiss adalah sejenis keju yang penuh lubang-lubang.

“Siapa di antara Anda yang akan menerima negara dan kondisi seperti ini?” tanyanya.

Berdasarkan usul perdamaian yang diajukan Amerika itu, Trump mengatakan Palestina akan memiliki luas wilayah yang “dua kali lipat,” tetapi harus menyerahkan sekitar sepertiga Tepi Barat kepada Israel agar memiliki perbatasan di timur. Sebagai gantinya, pemerintah Amerika mengusulkan agar Palestina mengambil dua bidang tanah terpisah di gurun Negev.

“Rencana ini tidak akan membawa perdamaian atau stabilitas ke kawasan itu, dan oleh karena itu kami tidak akan menerima rencana ini. Kami akan menentang penerapan rencana ini di lapangan,” tegasnya.

Share
Leave a comment