Ini Kronologi Kematian Mahasiswa Jayabaya Ikut Pendidikan Bela Negara

TRANSINDONESIA.CO – Polisi memastikan meninggalnya mahasiswa Universitas Jayabaya setelah mengikuti Pendidikan Dasar Bela Negara (Pradiksa) bukan karena tindak kekerasan.

Hal tersebut dikatakan Kabid Humas Polda Metro Jaya , Kombes Pol Yusri Yunus, almarhum meninggal mengikuti kegiatan pradiksa pada Jumat (13/12/2019) sore sekira pukul 17.00 WIB di Kampus Jayabaya Jakarta Timur, .

Menurutnya, pemeriksaan Kepolisian memastikan tidak ada kekerasan terhadap korban dan diduga korban meninggal dunia karena menderita penyakit hernia.

Kemudian, esok harinya selepas salat Subuh, sekitar pukul 08.20 WIB ketika kegiatan baris-berbaris, korban sudah terlihat pucat.

“Sabtu pukul 04.30 WIB dibangunkan untuk salat Subuh. Lalu sekira jam 08.20 WIB – 09.30 WIB melaksanakan PBB pada saat melaksanakan kegiatan tersebut, Almarhum sudah terlihat seperti orang sakit. Disarankan untuk istirahat tetapi Almarhum masih ingin mengikuti kegiatan tersebut,” kata Yusri kepada wartawan, di Jakarta, Senin (16/12/2019).

Dikatakannya, sekitar pukul 09.00 WIB Almarhum dipisahkan dari barisan untuk istirahat dan sempat diberikan obat.

“Sekira pukul 09.00 WIB dipisahkan dengan peserta yang lain dikarenakan Almarhum punya riwayat hernia dan pihak kampus sempat memberikan obat panadol sesuai permintaan dari Almarhum serta menyarankan untuk istirahat kurang lebih 1 jam,” jelas Kabid Humas Polda Metro Jaya menambahkan.

Namun, usai 1 jam diistirahatkan, korban mengalami sakit di bagian dada. Korban sempat diberikan oksigen oleh teman-temannya. .

“Pasca 1 jam tidur, Alamrhum dibangunkan dan Almarhum mengeluh sakit di bagian dada. Lalu diberikan pertolongan pertama berupa pemberian oksigen terhadap Almarhum. Karena dilihat tidak memungkinkan kondisi fisiknya, Almarhum dibawa ke RSUD Cempaka Putih sekira jam 11.30 WIB,” terangnya.

Seriba di RSUD, almarhum dinyatakan oleh dokter sudah tidak bernyawa (meninggal dunia), menurut keterangan dokter RSUD Cempaka Putih bahwa almarhum merupakan penderita jantung lemah. Beeita almarhum menghembuskan nafas membuat duka cita menyelimuti Citivitas Akademika Universitas Jayabaya.

Dari hasil pemeriksaan dokter, Kombes Pol Yusri menegaskan tidak ada tanda-tanda kekerasan terhadap tubuh korban. “Pagi tadi Polres sudah ke RSUD, tidak ada tanda tanda kekerasan, sementara penyidik masih memeriksa para saksi,” kaya Yusri. [MIL/IRS]

Share