Korban Perdagangan Seks yang Tuduh Pangeran Andrew Minta Dukungan Publik Inggris

TRANSINDONESIA.CO – Virginia Roberts Giuffre, perempuan yang telah membuat Pangeran Andrew terkena aib kini memohon kepada publik Inggris untuk mendukung kasusnya, dengan mengatakan ia merupakan korban perdagangan seks di bawah umur oleh mantan bossnya, Jeffrey Epstein.

Mantan pemodal dan terpidana kejahatan seks itu meninggal ketika menunggu sidang baru atas tuduhan perdagangan seksual anak-anak di bawah umur di Florida dan New York. Giuffre juga mengklaim bahwa ia dipaksa berhubungan seks dengan kuasa hukum Epstein, Alan Dershowitz. Kedua laki-laki itu, Andrew dan Dershowitz, mengatakan tuduhan itu salah.

Kuasa hukum Jeffrey Epstein, Alan Dershowitz, telah mengajukan gugatan terhadap perempuan yang telah menuduh dirinya dan Epstein, Virginia Roberts Giuffre, dengan pencemaran nama baik. Dershowitz mengikuti sidang kasus itu di sebuah pengadilan di Manhattan, New York, hari Senin (2/12).

“Saya tidak pernah bertemu dengannya. Saya tidak pernah mendengar namanya. Ini jelas kisah yang dibuat-buat. Dalam emailnya sendiri ia mengatakan tidak pernah bertemu dengan saya. Dalam manuskripnya sendiri, ia bilang tidak pernah bertemu dengan saya. Ia mengatakan kepada FBI bahwa ia tidak pernah bertemu dengan saya. Tiba-tiba ia ingat bertemu saya sebanyak tujuh kali,” kata Alan Dershowitz.

Kuasa hukum Giuffre, Charles Cooper, menolak berkomentar. Tetapi ia sedang menyelidiki rincian hubungan Dershowitz dengan klien Epstein. Kuasa hukum mereka yang diduga menjadi korban Epstein, Lisa Bloom, juga ingin agar Pangeran Inggris Andrew bekerjasama dalam penyelidikan itu.

“Ia seharusnya menyerahkan seluruh bukti apapun. Ia punya email, pesan teks, kalender, semua materi normal yang seharusnya diserahkan jika Anda dalam proses pengadilan,” ujar Lisa.

Menjelang berlangsungnya pemilu baru di Inggris, keterlibatan Pangeran Andrew dalam kasus ini menjadi isu politik.

Perdana Menteri Boris Johnson mengatakan, “Yang dapat saya katakan adalah sangat penting bagi semua korban Jeffrey Epstein untuk mendapat keadilan. Hukum harus ditegakkan.”

Wawancara Pangeran Andrew dengan BBC beberapa saat lalu dinilai ceroboh karena membenarkan hubungannya dengan Epstein. Walhasil hal itu memaksanya melepaskan tugas-tugas kerajaan.

Sementara itu perempuan yang menuduh Andrew tadi, dalam wawancara dengan stasiun televisi yang sama, memohon kepada publik Inggris untuk mendukung perjuangannya. Ia mengatakan ia adalah korban perdagangan manusia. (em/ii)

Sumber : VOAIndonesia

Share