Ini 5 Pati yang Digadang jadi Kabareskrim

TRANSINDONESIA.CO – Jabatan Kepala Badan Reserse dan Kriminal (Kabareskrim) Polri yang saat ini masih kosong pasca dilantiknya Jenderal Pol Idham Azis sebagai Kepala Kepolisian RI, masih menjadi “teka-teki” siapa Perwira Tinggi (Pati) Polri bakal menjabat Kabareskrim yang ditinggalkan Idham Azis.

Hingga saat ini belum terjawab, menimbulkan tanda tanya publik betapa strategisnya jabatan tersebut.

Diakui, jabatan Kabareskrim Polri di samping sangat strategis juga sarat dengan kepentingan kekuatan politik. Sebab itu, selain Kapolri, jabatan tinggi di Polri yang sering mendapat porsi pemberitaan di media adalah Kabareskrim.

Siapa-siapa yang bakal menduduki jabatan Kabareskrim juga menarik perhatian publik, sehingga menjadi bahan untuk pemberitaan. Siapa saja sosok yang pantas sesuai kapasitas dan integritas yang dimiliki menjabat Kabareskrim, ada 5 pati Polri yang disebut-sebut sebagai calon saat ini.

Nama-nama Pati yang kini beredar baik di internal Polri maupun di masyarakat, yaitu Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Gatot Eddy Pramono, Kapolda Jateng Irjen Pol Rycko Amelza, Kadiv Propam Polri Irjen Pol Listyo Sigit Prabowo, Kapolda Bali Irjen Pol Petrus Golose dan Wakabareskrim Irjen Pol Antam Novambar.

Nama yang disebut terakhir Irjen Pol Antam Novambar adalah perwira paling senior di antara 4 perwira lainnya. Namun lulusan Akpol 1985 ini baru akan pensiun bulan Desember 2020, jadi masih tersisa satu tahun jika ditunjuk Kabareskrim Polri. Apalagi, ayah dua anak ini sudah sangat mumpuni di bidang reserse.

Sedangkan Irjen Pol Gatot Eddy, yang kini menjabat Kapolda Metro Jaya, juga pantas menjabat Kabareskrim, karena sudah teruji memimpin Polda Metro Jaya saat menghadapi Pilpres lalu yang sempat terjadi kerusuhan di beberapa lokasi.

Track record Gatot Eddy sebagai perwira reserse sudah tak diragukan lagi. Apalagi lulusan Akpol 1988 A, seangkatan Kapolri Idham Azis, pernah menjabat Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya seperti Idham.

Kelebihan Gatot Eddy juga, ia pernah memimpin Satgas Nusantara, bentukan Kapolri Tito Karnavian, dalam menghadapi pilkada dan pilpres 2019.

Kapolda Jateng lrjen Pol Rycko Amelza, juga termasuk pati yang mumpuni di bidang Reserse. Lulusan Akpol 1988 B ini juga pernah malang melintang dalam pemberantasan teroris dan kejahatan transnasional lainnya.

Rycko yang bergelar doktor lulusan Universitas lndonesia, juga sudah dua kali menjabat Kapolda tipe A. Salah satu intelektual Polri pemegang Adhi Makayasa (lulusan terbaik) ini sangat pantas jika dipercaya memimpin Kabareskrim.

Kapolda Bali Irjen Pol Petrus Golose, prestasinya agak mirip dengan Rycko, karena sama-sama bergelar doktor dan ikut aktif dalam sejumlah operasi pemberantasan terorisme, baik di dalam dan luar negeri. Petrus, kulusan Akpol 1988 A yang juga jebolan Federal Buerau Investigation (FBI) di New York, Amerika Serikat ini sangat piawai dalam menyidik kasus kasus kejahatan kerah putih (white collar crime) yang saat ini marak, seperti kejahatan dengan menggunakan Information Technology (lT).

Pria asal Manado, Sulut, sangat menguasai lT dan mengetahui sel sel teroris internasional. Petrus polisi yang punya reputasi internasional, karena banyak koleganya berasal dari polisi manca negara.

Jika ditunjuk memimpin Bareskrim Polri tentu, sangat tepat karena dari berbagai parameter yang ada Petrus sangat lengkap.

Terakhir lrjen Pol Listyo Sigit Prabowo, calon Kabareskrim termuda. Lulusan Akpol 1991, seangkatan Kadiv Humas Polri Irjen Muhammad Iqbal ini, juga banyak berkecimpung di bidang reserse.

Mantan Kapolresta Solo ini juga sebelum ditunjuk jadi ajudan Presiden Joko Widodo tahun 2014, menjabat Direktur Kriminal Umum Polda Sulawesi Tenggara.

Dari sisi pengalaman, mungkin Sigit masih dibilang yunior. Namun perwira yang pernah memimpin Polda Banten dan kini menjabat Kadiv Propam Polri ini pasti juga pantas memimpin Bareskrim.

Apalagi pengalaman menjadi ajudan Presiden Joko Widodo, selama 2,5 tahun pasti telah menempa dirinya untuk menjadi pemimpin berintegritas.

Jadi siapa yang bakal memimpin Bareskrim, tentu tergantung hak prerogatif Kapolri Idham Azis, setelah mendapat rekomendasi dari rapat Dewan Jabatan Kepangkatan Tinggi (wanjakti) di Polri yang dihadiri Kapolri, Wakapolri, lrwasum, Asisten SDM dan Kadiv Propam Polri.

Mengamati, belum ditunjuknya Kabareskrim Polri, tampaknya masih ada tarik menarik kepentingan dalam menetapkannya. Diperoleh informasi, pencalonan Listyo Sigit, sebagai Kabareskrim sepertinya mendapat resistensi, baik di internal dan publik.

Mungkin hal ini menjadi pertimbangan Kapolri Idham Azis belum menetapkan calon definitif Kabareskrim. Sepertinya, ldham mencari waktu yang tepat untuk menetapkannya setelah mendapat masukan dari berbagai pihak yang concern membangun Polri yang bersih dan berwibawa.

Guna menepis pro kontra yang muncul belakangan, sangat wajar kalau pilihan jatuh kepada Wakabareskrim Irjen Pol Antam Novambar, untuk meredam gejolak di internal. Toh pak Antam masih setahun lagi masa dinasnya di Polri. ***

[Nico Karundeng – Wartawan Senior dan Pengamat Polri]

Share