Diduga Depresi, Pria Mengamuk di Gereja dan Sempat Banting Istri
TRANSINDONESIA.CO – Seorang pria mengamuk di Gereja St Yoseph, Jalan Kepundung Nomor 12, Denpasar Timur. Pria yang diketahui bernama Ardi tersebut, diduga alami depresi.
Menurut keterangan saksi-saksi yang dimintai keterangan oleh Polsek Denpasar Timur, pria kelahiran Malang 14 April 1969 itu, tak seperti biasanya bertindak demikian. Sebabnya, Ardi merupakan jemaat gereja yang sering terlihat sembahyang di Gereja St Yoseph.
“Pelaku ini sering sembahyang di gereja ini bersama keluarganya,” kata Kapolsek Denpasar Timur, Kompol Nyoman Karang Adiputra kepada VIVA, Selasa 9 Juli 2019.
Saat ini, pihak Kepolisian tidak menahan Ardi, lantaran masih dalam tahap pemeriksaan motif mengamuk dan merusak sejumlah fasilitas gereja. Berdasarkan keterangan Camelia, istri Ardi, suaminya tak pernah berbuat demikian sebelumnya.
Bahkan, kata Kapolsek, istrinya sempat kaget melihat tingkah polah suaminya. Sebab, tiba-tiba saja ia menangis dan mengamuk melakukan perusakan sejumlah fasilitas gereja. “Istrinya bingung dan sempat memeluk suaminya. Namun, pelaku justru membanting istrinya,” jelas Adiputra.
Sementara itu, soal jumlah kerugian, Adiputra belum bisa merinci, lantaran masih dalam tahap penyelidikan. “Kerugian belum bisa diestimasi. Kami masih fokus pada penyelidikan,” ujarnya.
Usai peristiwa ini, jemaat gereja ramai-ramai gotong royong membersihkan sisa barang yang dirusak pelaku.
Seperti diberitakan viva.co.id, Ardi sempat mengamuk dan merusak sejumlah fasilitas Gereja St Yoseph, saat tengah menjalankan ibadah kebaktian. Ardi datang ke gereja bersama Camelia yang merupakan istrinya. Saat itu, situasi gereja tengah sepi. “Mereka datang sekitar pukul 09.00 WITA untuk melaksanakan kegiatan kebaktian,” kata Adiputra.
Tak lama berselang, pelaku tiba-tiba saja menangis. Sejurus kemudian, ia mengamuk dan merusak sejumlah fasilitas di dalam gereja. “Menurut saksi yang mengetahui peristiwa itu, dia mengamuk dan naik ke atas mimbar kebaktian,” ujarnya.
Mengetahui hal itu, seorang tenaga pengamanan bernama Christo Mahar (26) mencoba mencari sumber kegaduhan. Namun, ia tak berani mendekat, lantaran Ardi memegang sebilah kayu.
Christo akhirnya meminta bantuan warga. Pada saat bersamaan, melintas petugas Kepolisian Unit Pelayanan Masyarakat Polda Bali. Ardi berhasil diamankan dan dibawa ke Mapolsek Denpasar Timur.
Namun, akibat ulahnya, sejumlah fasilitas gereja mengalami kerusakan. Di antaranya, adalah tiga jendela kaca samping kanan pecah, tempat lilin rusak, enam pasang kursi rusak, sarana lain persembahyangan rusak, dua buah meja mimbar kebaktian rusak, satu buah patung malaikat dan dua patung kecil, empat buah microphone, meja tempat air suci, satu buah lampu abadi dan satu buah salib, serta satu buah lonceng kuningan.[VIVA]