Hingga Minggu, DVI Identifikasi 27 Korban di Pabrik Korek Api

TRANSINDONESIA.CO – Tim Disaster Victim Identification (DVI) Polda Sumatera Utara pada Minggu (23/6) telah mengidentifikasi 20 jenazah korban kebakaran pabrik korek api di Desa Sambi Rejo, Kecamatan Binjai, Kabupaten Langkat, Sumut. Walhasil, total 27 jenazah sudah teridentifikasi.

Jenazah telah dimasukkan ke dalam peti dan rencananya akan diserahkan ke keluarga korban malam ini.

“Tapi untuk lengkapnya, nanti akan ada konferensi pers,” kata Kabid Dokkes Polda Sumut Kombes Pol Sahat Harianja saat dikonfirmasi membenarkan hal tersebut, Minggu (23/6) malam.

Sebelumnya, tim DVI Polda Sumut juga telah mengidentifikasi 7 jenazah, Sabtu (22/6/2019) malam. Ketujuh jenazah itu juga telah diserahkan kepada keluarga korban. Dengan demikian, sudah 27 dari 30 jenazah korban kebakaran yang teridentifikasi.

Saat ini, belasan mobil ambulans tampak bersiap di lapangan parkir RS Bhayangkara Polda Sumut. Selain itu, sejumlah keluarga korban juga telah menunggu di rumah sakit itu. Mereka sebelumnya telah menyerahkan data-data serta sampel DNA untuk dicocokkan dengan DNA korban.

Sahat mengaku tim kesulitan melakukan identifikasi karena korban dalam kondisi yang sulit dikenali secara visual.

“Jadi membutuhkan beberapa tahap identifikasi, dari struktur gigi dan DNA,” ujarnya.

Sementara itu, salah satu keluarga korban Suwarno mengaku dipanggil oleh petugas DVI pada Minggu (23/6) sore untuk mencocokkan data anaknya, Sawitri, yang menjadi salah satu korban.

“Saya ditunjukkan foto jenazah anak saya,” ujarnya.

Dia mengenali anaknya dari pakaian yang dikenakan. Terakhir kali menuju tempat kerja, mendiang Sawitri mengenakan celana jin berwarna biru.

“Dia juga biasa pakai baju lengan panjang dan rompi. Malam ini juga anak saya langsung dimakamkan,” ungkap Suwarno.

Sebelumnya, kebakaran terjadi di pabrik pemantik (korek api gas) di Dusun II Desa Sambirejo, Kecamatan Binjai, Kabupaten Langkat, Sumatera Utara, Jumat siang, sekitar pukul 12.00.

Akibat kejadian ini, 30 orang dinyatakan tewas, lima di antaranya merupakan anak-anak. Korban tewas karena terjebak di salah satu ruangan lantaran tak bisa meloloskan diri dari kobaran api yang cepat membesar.[CNN]

 

Sumber: CNN Indonesia

Share