Banjir Sultra, Distanak Taksir Kerugian Rp168,5 M

TRANSINDONESIA.CO – Dinas Tanaman Pangan dan Peternakan (Distanak) Sulawesi Tenggara (Sultra) menaksir kerugian petani dan peternak karena bencana alam banjir sekitar Rp168,5 miliar.

Kepala Distanak Sultra, Muhammad Nasir di Kendari, Senin (17/6/2019), menrinci kerugian petani padi sawah ditaksir Rp110,3 miliar dan petani jagung Rp47,8 miliar.

Sedangkan kerugian yang diderita peternak sapi Rp1,3 miliar dengan harga jual Rp8 juta per ekor dan peternak kambing merugi sekitar Rp64 juta dengan nilai penjualan Rp2 juta per ekor.

“Taksiran kerugian petani padi sawah dan peternak masih bersifat sementara. Nilai kerugian sangat mungkin berubah karena pendataan masih terus berjalan mengingat daerah terdampak musibah banjir meluas,” jelasnya.

Data Distanak Sultra menyebutkan areal tanaman padi yang terdampak banjir bandang 7.458 hektare tersebar di Kabupaten Konawe 5.360 hektare, Kolaka Timur 1.216 hektare, Konawe Utara 970 hektare, Kolaka 61 hektare, Konawe Selatan 30 hektare dan Kota Kendari 21 hektare.

Areal tanaman jagung yang mengalami kerusakan seluas 3.039 hektare, masing-masing di Kabupaten Konawe 14 hektare, 2.623 hektare dan Konawe Utara seluas 402 hektare.

Sedangkan ternak sapi yang dilaporkan mati dan hilang diduga terseret air bah sebanyak 166 ekor tersebar di Kabupaten Konawe dua ekor, Kolaka Timur 20 ekor dan Konawe Utara 144 ekor serta ternak kambing yang dinyatakan mati sebanyak 32 ekor di Konawe Utara.

“Petani dan peternak sangat terpukul atas musibah banjir yang meluluhlantakkan tanaman padi, hewan ternak hingga menghayutkan rumah mereka. Peristiwa ini ujian berat bagi keluarga petani dan peternak,” ujar Nasir.[ANT]

Share