Hari Terakhir Ramadhan, 1.000 Pemukim Yahudi Serbu Al-Aqsha

TRANSINDONESIA.CO –  Lebih dari 1.000 pemukim Yahudi secara paksa memasuki kompleks Masjid Al-Aqsha, pada Ahad. Menurut pejabat Palestina, aksi yang dilakukan pada hari-hari terakhir Bulan Suci Ramadhan terbilang jarang terjadi.

“Sebanyak 1.179 ekstremis Yahudi menyerbu kompleks tersebut sejak pagi,” kata Omar Kiswani, Direktur Masjid Al-Aqsha, kepada Kantor Berita Turki, Anadolu, Ahad (2/6/2019) malam.

“Ini pelanggaran besar terhadap Bulan Suci Ramadhan, pemukim menerobos masuk ke dalam kompleks Masjid Al-Aqsha melalui Gerbang Al-Mugharbah, yang berada di bawah perlindungan polisi Israel,” katanya menambahkan.

Kunjungan pemukiman Yahudi tersebut telah menyulut bentrokan di dalam kompleks itu antara polisi Israel dan orang Muslim yang sedang beribadah.

Bentrokan Ahad terjadi di tengah seruan oleh kelompok Yahudi kepada pemukim agar berkumpul di lokasi itu untuk memperingati apa yang mereka sebut “penyatuan kembali Yerusalem”.

Israel secara tidak sah telah menjajah Yerusalem Timur, lokasi Masjid Al-Aqsha berada, sejak Perang Arab Israel 1967.

Dalam tindakan yang tak pernah diakui oleh masyarakat internasional, Israel mencaplok seluruh kota itu pada 1980, dan mengklaimnya sebagai “ibu kota abadi dan tak terpisahkan” negara Yahudi.

Buat umat Muslim, Al-Aqsha adalah tempat paling suci ketiga setelah Masjidil Haram di Makkah dan Masjid Nabawi di Madinah, Arab Saudi. Sementara itu umat Yahudi merujuk daerah tersebut sebagai “Bukit Knisah”, dan mengklaim tempat itu adalah lokasi dua kuil kuno Yahudi.[ANT/ROL]

Share