Mudik Hepi dan Manajemen Lalu Lintas

TRANSINDONESIA.CO –   Sistem manajemen lalu lintas dalam Operasi Ketupat 2019 secara garis besar adalah sebagai berikut:

Management lalu lintas dalam menangani operasi ketupat 2019 dalam rangka melayani membantu warga masyarakat yang akan mudik dan merayakan lebaran dan kembali ke tempat semula dengan aman selamat tertib dan lancar sampai tujuan.

Langkah-langkah secara managerial melalui:

  1. Manajemen kebutuhan untuk melihat secar aholistik atau sistemik pra, saat dan pasca lebaran apa yang dibutuhkan agar kondisi lalu luntas tetap terjaga terpelihara dan terwujud aman selamat tertib dan lancar.
  2. Manajemen kapasitas

Pemantauan arus lalu lintas cara virtual melalui peta digital dan dengan berbagai sistem aplikasi pada intan (intellegence traffic analysis) dapat diketahui ruas atau penggal jalan yang terjadi kemacetan atau perlambatan atau kecelakaan sehingga dapat ditangani secara cepat, tepat, akurat, transparan, akuntabel, sinergis, informatif dan bagi masyarakat mapun pihak terkait mudah mengaksesnya.

  1. Manajemen prioritas

Dari manajemen kebutuhan dan kapasitas tatkala terjadi hal hal yang memghambat arus lalu lintas secara virtual dapat di lihat melalui info grafis, peta digital maka penangananya dapat dilakukan secara komprehensif menolong korban bila ada kecelakaan mengurai arus lalin bila terjadi kemacetan dengan langkah-langkah sebagai berikut: a. Pengalihan arus lalin, b. Buka tutup atau pola bergantian, c. Contra flow, d. One way, e. Free pada gate toll

  1. Managemen kecepatan

Fatalitas korban kecelakaan faktor utamanya adalah kecepatan. Tatkala jalur lalu lintas lancar dapat mendorong para pengemudi mengendarai kendaraannya melampaui batas kecepatan maksimal. Ini menjadi perhatian untuk memanage kecepatan di jalan toll atau jalur-jalur arteri dalam dan luar kota.

Tatkala kendaraan berjalan di bawah batas kecepatan minimal inipun berdampak pada terjadinya kemacetan

  1. Managemen emergensi

Tatkala terjadi kecelakaan lalu lintas yang ada korban fatal atau berdampak terganggunya arus lalin penanganan secara cepat atau quick response time menjadi sangat penting bagi penyelamatan maupun penguraiain kemacetan dampak kecelakaan.

Hal hal yang menjadi perhatian penanganan factor-faktor perlambatan antara lain:

  1. Ruas-ruas yang ada perlintasan sebidang
  2. Ruas atau penggal jalan yang ada kerusakan jalan atau pembangunan
  3. Gate toll
  4. Exit toll
  5. Rest area
  6. Parkir sembarangan
  7. Ruas atau penggal jalan yg di petakan sbg daerah trouble spot dan black spot
  8. Lokasi-lokasi yang menjadi pusat-pusat kegiatan kemasyarakatan
  9. Lokasi-lokasi botle neck
  10. Kendaraan yang mogok atau rusak di jalan
  11. Kecelakaan lalu lintas.

Adapun yang dilakukan oleh para petugas polantas di dalam memberikan pelayanan secara virtual dan actual.

Para Pamatwil para Direktur dan Kasubdit

Para kasat lantas dan petugas posko dan petugas lapangan senantiasa memantau wilayahnya masing-masing secara virtual melalui peta digital yang difokuskan pada kondisi lalu lintas/traffic dengan memperhatikan pada ruas-ruas yang berwarna merah untuk segera melakukan langkah-langkah kongkrit sebagai oroblem solving sebagai solusinya.

Penugasan di lapangan polantas bermitra dengan para pemangku kepentingan lainnya agar penanganan dapat sinergis/terpadu dan berkesinambungan khususnya masalah kemacetan karena  perlambatan antara lain:

  1. Gate toll
  2. Exit toll
  3. Rest area
  4. Parkir sembarangan
  5. KBM rusak atau mogok
  6. Botle neck
  7. Perlintasan sebidang
  8. Daerah pariwisata
  9. Tempat-tempat yang menjadi pusat kegiatan kemasyarakatan

Dan hal hal lain yang dianggap sebagai penyebab kemacetan atau kecelakaan lalu lintas

Penanganan situasi kontijensi seperti kecelakaan lalu lintas ditangani secara cepat untuk pertolongan dan proses penyidikkannya yang didukung perangkat aplikasi berbasis IT sehingga dapat menunjukkan model animasi pra saat dan pasca kecelakaan. Sistem pendataan kecelakaan pada program IRSMS (integrated road safety management system) menjadi sistem analisa data kecelakaan.

Di samping itu petugas 2 TARC (traffic accident research centre) melakukan pengkajian atas hal hal menonjol atau yang menjadi isu isu kering dalam mudik lebaran.

Sistem pantauan dan K3i (komunikas komando pengendalian koordinasi dan informasi) dilakukan secara terus menerus selama 1x 24 jam.

Apa bila situasi mancarli (aman lancar  dan terkendali) pelaporan secara periodik dengan menenjelaskan  peta digital durasi 1 jam sekali dan edukasi road safety kepada masyarakat,

Komando pengendalian secara berjenjang kepada ke anggota lapangan secara periodik 30 menit untuk up date situasi kondisi lalin juga apa bila terjadi kemacetan parah atau ada kecelakaan yang berdampak luas.

Mudik hepi

Stop pelanggaran

Stop kecelakaan

Keselamatan untuk kemanusiaan

[Brigjen Pol Chrysnanda Dwilaksana – Dirkamsel Korlantas Polri]

Share