Kongres Teknologi Nasional, Momentum Pendorong Implementasi SPBE

TRANSINDONESIA.CO – Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB), Syafruddin, menilai Kongres Teknologi Nasional (KTN) 2019 digagas Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) sebuah momentum pendorong dan penggerak utama dari implementasi Sistem Pemerintah Berbasis Elektronik (SPBE) di Indonesia.

“BPPT memiliki peran penting dalam manajemen SPBE, audit teknologi informasi dan komunikasi, sekaligus memastikan alih teknologi yang mendorong efektifitas, efisiensi, dan keberlanjutan SPBE. Karena itu saya berharap Kongres ini dapat menjdi momentum pendorong dan penggerak utama SPBE di Indonesia,” kata mantan Waka Polri itu saat memberi arahan KTN 2019 dengan tema ‘Penguatan SDM IPTEK Sebagai Penghela Pertumbuhan Ekonomi Menuju Indonesia Maju dan Mandiri’, di Gedung II BPPT Jakarta, Rabu 20 Maret 2019.

Syafrudidn menyebut, e-Government tengah dibangun secara masif, serta percepatan untuk implementasi kebijakannya makin disempurnakan. Kendati demikian diakui terdapat beberapa permasalahan teknis, seperti belum terciptanya budaya sharing system dan informasi yang terintegrasi. Kemudian belum ada standarisasi sarana TIK, dan belum terpadunya pengelolaan sistem keamanan data dan informasi.

“Upaya percepatan penerapan aplikasi umum dan berbagi pakai pada empat quick wins tersebut, serta penerapan aplikasi umum akan menjadi core pelaksanaan SPBE yang terpadu secara menyeluruh,” ujarnya.

Sementara, Kepala BPPT, Hammam Riza, menyampaikan event KTN 2019 memiliki empat bidang yang menjadi fokus utama yakni teknologi kebencanaan, teknologi SPBE, teknologi perkeretaapian, dan technopreneur.

Topik kebencanaan menjadi fokus BPPT karena melihat letak geografis Indonesia yang rawan bencana. BPPT mendorong percepatan teknologi untuk peringatan dini bencana, serta perlu membangun sistem peringatan dan pencegahan dini untuk bencana hidrometeorologi yang sistematis dan lebih dipahami masyarakat, seperti teknologi modifikasi cuaca untuk mitigasi bencana kekeringan, kebakaran hutan, dan mengurangi curah hujan penyebab banjir.

“Untuk meningkatkan efisiensi belanja dalam membangun aplikasi SPBE dan untuk memudahkan integrasi proses bisnis pemerintahan, BPPT siap mendukung upaya untuk mempercepat penggunaan aplikasi berbagi pakai,” ujarnya.

Hadir dalam acara tersebut Menteri Pariwisata Arief Yahya, Sekretaris Jenderal Kemenristek Dikti Ainun Na’im, Sekretaris Utama BPPT Wimpie Agoeng dan sejumlah perwakilan dari stakeholder terkait.[BSH]

Share