Penyerang Mapolsek Metro Penjaringan Ingin Mati Ditembak Polisi Karena Frustasi

yang nyerang orang yang sedang depresi karena operasi getah bening tidak sembuh. Makanya dia mau mati tapi dengan cara nyerang polisi supaya ditembak

Pelaku Penyerangan Mapolsek Metro Penjaringan.[IST]
TRANSINDONESI.CO | JAKARTA –  Penyerang Mapolsek Metro Penjaringan, Rohandi,31 tahun, diduga depresi dna ingin ditembak mati polisi karena frustasi dengan penyakit yang selama ini dideritanya tak kunjung sembuh.

Kapolsek Metro Penjaringan, AKBP Rachmat Sumekar mengatakan, aksi nekat pelaku tersebut diketahui akibat depresi karena penyakit yang selama ini dideritanya tidak kunjung sembuh.

“Iya, yang nyerang orang yang sedang depresi karena operasi getah bening tidak sembuh. Makanya dia mau mati tapi dengan cara nyerang polisi supaya ditembak,” kata Kapolsek Metro Penjaringan, AKBP Rachmat Sumekar, Jumat 9 Nopember 2018.

Dimana pada Jumat dinihari  01:35 tadi, pelaku frustasi dengan penyakit selama sudah lama tidak bekerja.

Kapolsek menampik aksi nekat pelaku tersebut terkait kelompok tertentu. “Sejauh ini tidak ada bukti maupun petunjuk yang mengarah bahwa pelaku terlibat kelompok tertentu. Tidak ada, dia tidak tergabung dengan kelompok apa pun,” ungkapnya.

Penyerangan yang dilakukan Rohadi mengakibatkan Kepala SPK Polsek Metro Penjaringan AKP MA Irawan mengalami luka ringan akibat sabetan golok pelaku yang mengenai tangan korban.

Tak berselang lama aksi Rohandi warga Pejagalan itu bisa dilumpuhkan setelah salah satu anggota Reskim menembak pangkal lengan kiri pelaku setelah tembakan peringatan tidak diindahkan.

Polisi mengamankan barang bukti berupa satu buah tas ransel, satu bilah golok, satu bilah pisau babi, satu buah topi, satu buah jaket, dan satu unit motor Yamaha Vega ZR bernopol B 6825 UWC.[COK/TRS]

Share
Leave a comment