Jadi belum ada kesesuaian antara keterangan dari ibu RS. Misalnya berkaitan dengan operasi pertama, apa ada operasi kedua dan pembiayaan darimana
Untuk masa penahanan kedua ini, Polda Metro Jaya memperpanjang massa penanahan tersangka kasus penyebaran berita bohong atau hoaks sebelumnya menahan aktivis perempuan itu 20 hari pertama.
“Masa penahanan RS ditambah untuk 40 hari ke depan,” kata Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Raden Prabowo Argo Yuwono, di Mapolda Metro Jaya, Senin 22 Oktober 2018.
Masa penahanan pertama Ratna Sarumpaet kata Kombes Argo, terhitung sejak Jumat 5 Oktober lalu.
Masa tahanan yang awalnya ditetapkan 20 hari kini ditambah 40 hari ke depan karena penyidik masih perlu waktu untuk menyelesaikan berkas perkara hoaks tersebut.
Masih berkaitan dengan kasus tersebut, hari ini penyidik kembali memeriksa Ratna Sarumpaet karena penyidik menemukan keterangan yang berbeda dengan keterangan pihak dokter rumah sakit khusus Bina Estetika, Menteng, Jakarta Pusat, soal operasi sedot lemak.
“Jadi belum ada kesesuaian antara keterangan dari ibu RS. Misalnya berkaitan dengan operasi pertama, apa ada operasi kedua dan pembiayaan darimana, itu kita masih seputaran operasi dan kita lakukan tambahan-tambahan pemeriksaan,” kata Kombes Argo.
Tidak hanya itu, polisi juga menjadwalkan pemeriksaan terhadap Ahmad Rubangi, asisten pribadi Ratna Sarumpaet. Pasalnya, ia adalah orang yang mendampingi ibu dari artis Atiqah Hasiholan itu menjalan operasi sedot lemak di RSK Bina Estetika, Menteng, Jakarta Pusat, yang kemudian disebut sebagai korban pengeroyokan.
Dalam kasus Ratna Sarumpaet polisi telah memeriksa sejumlah saksi, diantaranya Ketua Dewan Kehormatan PAN Amien Rais, Wakil Ketua Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga-Sandiaga yakni Nanik S Deyang dan Jubir Prabowo-Sandiaga Uno, Dahnil Anzar Simanjuntak
Selain mereka, penyidik juga sudah memeriksa Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Said Iqbal, Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan DKI Jakarta Asiantoro dan Direktur RS Bina Estetika Dede Kristian.[ISH/TRS]