Tim Pemenangan Prabowo-Sandi Optimis Raih Suara Terbesar di Jabar

Ini dikarenakan masyarakat menginginkan perubahan pada kemajuan Indonesia, terutama bangkit dari keterpurukan ekonomi

Rapat Konsolidasi BPD Provinsi Jabar Prabowo Subianto-Sandi untuk Indonesia Adil dan Makmur, di Kota Bandung, Senin 8 Oktober 2018.[IST]
TRANSINDONESIA.CO | BANDUNG – Badan Pemenangan Daerah (BPD) Provinsi Jawa Barat Pasangan Capres dan Cawapres nomor urut 02 Prabowo Subianto – Sandiaga Uno untuk Indonesia Adil dan Makmur, optimis meraih suara signifikan pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019.

“Jabar salah satu lumbung suara terbesar untuk kemenangan pasangan nomor urut 02 Prabowo-Sandi pada Pilpres 2019,” kata H.Syahrir,SE, Bendahara BPD Provinsi Jawa Barat Prabowo-Sandi usai Rapat Konsolidasi di Gaharu Ballroom Prime Park Hotel, Kota Bandung, Senin 8 Oktober 2018.

Menurut Wakil Ketua DPD Gerindra Jabar ini, pada rapat konsolidasi sekaligus mendengarkan masukan dan strategi langsung dari Ketua Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi, Jenderal TNI (Purn) Djoko Santoso, dihadiri para partai pendukung dan pengusung.

“Dari konsolidasi tadi, kami optimis pasangan Prabowo-Sandi menang di Jabar, bahkan kemenangan itu signifikan sekali. Ini dikarenakan masyarakat menginginkan perubahan pada kemajuan Indonesia, terutama bangkit dari keterpurukan ekonomi,” ungkapnya.

Kasus Ratna Sarumpaet Tak Pengaruh

Sementara, menganggapi hasil survei Saiful Mujani Research Center (SMRC) yang merilis survei terbarunya, yaitu Jokowi-Ma’ruf Amin 60,4% sedangkan Prabowo-Sandiaga 29,8% dinilai Ketua BPD Jawa Barat Prabowo-Sandi, Abdul Haris Bobihue, hanya hoax.

Menurutnya, meski nampak ilmiah dengan menggunakan beberapa metodologi penelitian, tetapi survei tersebut bisa saja direkayasa oleh pihak-pihak tertentu demi menguntungkan salah-satu pihak.

Trans Global

“Kita tidak akan menganggap serius semua hasil survei, termasuk SMRC. Kita anggap itu hoax, mereka hoax karena lihat saja hasil dan metodologinya (jumlah sampel yang digunakan tidak mewakili seluruh masyarakat),” katanya.

Alasan lain tidak mempercayai hasil survei tersebut, Haris bercermin dari Pilgub Jawa Barat dimana banyak lembaga survei yang menunjukkan bahwa pasangan Sudjrat-Ahmad Syaihu (Asyik) nilai elektabilitasnya hanya 7% dan perolehan suara di bawah 20%.

“Kenyataannya, di perhitungan suara Asyik justru memperoleh suara kurang lebih 30,58%. Nah, bagaimana mau percaya. Banyak lembaga survei menempatkan Asyik di posisi bontot tetapi nyatanya menempati posisi ke-2. Artinya, lembaga survei itu hoax-lah bagi Kita,” ujarnya.

Dikatakannya, nilai hasil survei SMRC yang menunjukkan Prabowo-Sandi hanya 29,58% kalah dari Jokowi-Ma’ruf tidak akan mempengaruhi tingkat perolehan suara nomor urut 02 di Jabar.

“Kita tanya calon pemilih Prabowo-Sandi di Jabar, khususnya kelompok emak-emak. Mana peduli mereka dengan hasil survei tersebut. Mereka justru peduli dengan harapan bagaimana Prabowo-Sandi bisa mengubah kondisi ekonomi khususnya harga-harga bisa murah,” ungkpanya.

Karena itu, calon pemilih Prabowo-Sandi tidak mempedulikan hasil survei tersebut, dan masih konsisten akan memilih pasangan nomor urut 02.

Haris membantah, apabila hasil survei SMRC terbaru yang menunjukkan Prabowo-Sandi kalah dari Jokowi-Ma’ruf akibat kasus hoax Ratna Sarumpet, hal itu dinilainya tidak mempengaruhi elektabilitas Prabowo-Sandi.

“Akibat permasalahan Ratna Sarumpet? Memangnya siapa Ratna Sarumpet, kok pengaruhnya signifikan. Kasus RS ini tidak akan mempengaruhi elektabilitas Prabowo-Sandi kita pastikan hal itu,” tegasnya.[DIN/TRS]

Share