TRANSINDONESIA.CO, JAKARTA — Wakil Gubernur DKI Jakarta, Sandiaga Salahuddin Uno meminta aparat terkait untuk menembak mati terhadap pengedar narkoba.
“Jadi kami tidak akan main-main kami akan tegas seperti Ibu Maria tadi disampaikan, kami akan 810 kan, 810 kan, 810 kan para bandar yang melawan, dan terus membangkang dan berlari, dari kejaran para petugas yang dikoordinir oleh BNN Provinsi DKI Jakarta,” kata Sandiaga di Balaikota DKI Jakarta, Selasa.
Hal tersebut disampaikan usai melakukan pertemuan dengan jajaran Badan Narkotika Nasional (BNN) Provinsi DKI Jakarta. “Hari ini Pemprov DKI Jakarta secara resmi menyatakan perang, mendeklarasikan perang terhadap narkotika dan obat-obatan terlarang. Kami hari ini berkoordinasi dengan bapak Kepala BNN Provinsi DKI Jakarta dan kami mendapatkan updating, mendapatkan situasi terkini dari keadaan yang ada situasional di lapangan,” kata Sandiaga.
Dengan gerakan-gerakan yang disebar tentunya oleh, pihak-pihak yang mendorong terus penyebaran, penggunaan, dan produksi daripada narkotika di wilayah DKI Jakarta, katanya.
“Oleh karena itu, tadi mendapat saran dari bapak kepala dan akan kami tindaklanjuti mengenai pembuatan Pergub, atau Perda sekaligus, terkait program Pencegahan dan Pemberantasan, Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkoba (P4GN),” kata Sandiaga.
Kepala BNNP DKI Jakarta, Johny Pol Latupeirissa mengatakan, yang disampaikan Sandiaga merupakan komitmen kuat untuk segera memberantas narkoba, khususnya di DKI Jakarta.
“Saya kira Indonesia ini sudah darurat narkoba. Kita harus perang bersama, jadi tidak hanya BNN, tidak hanya Pemprov, tapi seluruh lapisan masyarakat. Kita bersama-sama untuk memberantas narkoba,” kata Johny.[ANT/ROL]