Satu Keluarga Tewas Ditimbun Longsor di Kabupaten Bandung

TRANSINDONESIA.CO, BANDUNG – Untuk kesekian kalinya, bencana longsor kembali terjadi dan menimbulkan korban jiwa. Bencana tanah longsor menimbun dua rumah, dimana satu rumah kosong penghuninya dan satu rumah berisi 4 orang di Kampung Muara, RT 03/06, Desa Cipelah, Kecamatan Rancabali, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Selasa (31/10/2017) pukul 00.00 Wib. Satu keluarga terdiri atas suami istri dan dua anaknya meninggal dunia tertimbun longsor..

Satu keluarga yang meninggal dunia tersebut adalah Ujang Rukmana (40), Usu Hayati (35), Dini Nur Fadilah (10), dan Nanda (7 bulan). Korban sedang tertidur saat terjadi longsor. Korban Usu Hayati ditemukan sedang memeluk Nanda dalam keadaan meninggal dunia. Saat ini seluruh korban longsor sudah dievakuasi dan telah dimakamkan di tempat pemakaman umum setempat.

Kondisi rumah berada di bawah lereng tebing 25 meter. Adanya hujan yang berlangsung sejak Senin siang hingga tengah malam menyebabkan tebing longsor dan menimpa rumah di bawahnya.

Pencarian korban longsor yang menimbun satu keluarga tewas di Kabupaten Bandung, Selasa 31 Oktober 2017.[IST]
Jawa Barat adalah daerah rawan longsor. Hampir setiap tahun terjadi longsor dan menimbulkan korban jiwa dan kerugian ekonomi masyarakat. Kejadian tanah longsor di Jawa Barat selama tahun 2005-2017 telah terjadi sebanyak 994 kejadian yang menyebabkan 636 orang meninggal dunia, 611 orang luka-luka, dan 83.479 jiwa mengungsi dan menderita.

Sekitar 3 juta jiwa masyarakat tinggal di daerah rawan sedang hingga tinggi dari bahaya longsor di Provinsi Jawa Barat. Mereka tinggal di lereng-lereng perbukitan dan pegunungan yang rawan longsor dengan kemampuan mitigasi yang masih sangat terbatas. Daerah yang memiliki risiko sedang hingga tinggi longsor antara lain di Kabupaten Bogor, Sukabumi, Cianjur, Bandung, Bandung Barat, Garut, Sumedang, Tasikmalaya, Pangandaran, Ciamis, Subang, Kuningan, Majalengka dan Purwakarta.

Bencana longsor juga sering terjadi di Jawa Tengah dan Jawa Timur. Selama tahun 2005-2017, di Jawa Tengah telah terjadi bencana longsor sebanyak  1.381 kejadian yang menyebabkan 546 orang meninggal dunia, 542 orang luka-luka, dan 31.040 orang menderita dan mengungsi. Sedangkan di Jawa Timur selama tahun 2005-2017 terjadi longsor sebanyak 497 kejadian yang menyebabkan 139 orang meninggal dunia, 324 orang luka-luka, dan 187.547 orang menderita dan mengungsi.

Masyarakat dihimbau untuk selalu meningkatkan kewaspadaannya menghadapi longsor. Pemerintah daerah agar meningkatkan sosialisasi dan memberikan informasi kepada masyarakat. Meningkatnya curah hujan selama musim penghujan akan meningkatkan pula ancaman bencana longsor. Puncak kejadian longsor umumnya pada bulan Januari.

Periksa kondisi lingkungan sekitarnya apakah sudah ada tanda-tanda longsor seperti munculnya retakan-retakan tanah, amblesan tanah dan lainnya. Saat hujan deras, masyarakat yang tinggal di bawah lereng atau tebing hendaknya berjaga. Jika perlu mengungsi ke tempat yang aman untuk sementara waktu. Kenali bahayanya dan kurangi risikonya.[Sutopo Purwo Nugroho-Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB]

Share