TNI Sebagai Perekat Bangsa Untuk Melawan Hoax
TRANSINDONESIA.CO – Negara-negara kuat di dunia seringkali dapat dengan mudah mencampuri urusan dalam negeri suatu negara. Mereka telah tampil sebagai kekuatan politik utama di dunia, karena negara itulah yang paling kuat ekonomi dan sistem persenjataannya.
Setiap saat negara-negara di dunia dapat mengalami instabilitas akibat intervensi negara dan bangsa lain terhadap urusan dalam negeri suatu negara.
Mulai tahun 2010 dan 2011 kita menyaksikan berbagai gejolak politik di berbagai negara dan kawasan. Negara-negara di kawasan timur tengah secara signifikan menampakkan gejolak politik yang menuntut perubahan kepemimpinan dan sistem pemerintahan negara.
Negara-negara yang di kawasan timur tengah yang mengalami gejolak politik menuntut perubahan kepemimpinan dan sistem pemerintahan yang demokratis, antara lain Tunisia, Suriah, Mesir, Yaman, Libya, dan lain-lain.
Indonesia harus berkaca pada negara yang Timur Tenggah dan kita harus bersiap tidak menutup kemungkinan akan terjadi kepada negara kita, oleh sebab itu kita memiliki kekuatan harus kita gali dan diaplikasikan sesuai dengan pembukaan UUD 1945, pertahanan negara merupakan usaha untuk mewujudkan satu kesatuan pertahanan negara guna mencapai tujuan nasional, yaitu untuk melindungi segenap bangsa dan seluruh tumpah darah Indonesia, memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa dan ikut serta melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial.
Dari pernyataan tersebut dapat dimaknai bahwa upaya perlindungan terhadap masyarakat, bangsa dan negara adalah sebuah keniscayaan dan keharusan bagi setiap komponen bangsa Indonesia dalam rangka mempertahankan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) yang terus eksis di kancah percaturan global.
Oleh karena itu, merupakan hal yang wajar apabila Bangsa Indonesia menyiapkan benteng terakhir bangsa jika dihadapkan pada kondisi lingkungan internal bangsa yang sangat rentan untuk disusupi oleh kekuatan asing.
Implementasi Peran TNI dalam membantu pemerintah dalam melaksanakan pembangunan kehidupan berbangsa dan bernegara, dilakukan melalui kegiatan Pembinaan Teritorial dengan metode yaitu Bakti TNI yang merupakan pendayagunaan kemampuan TNI terhadap obyek yang bersifat fisik, dan Pembinaan Ketahanan Wilayah (Bintahwil) dalam rangka membangun kesadaran berbangsa dan bernegara, serta Komunikasi Sosial (Komsos) dalam obyek membina kesadaran mental spiritual sebagai wujud pembinaan kehidupan berbangsa dan bernegara.
Pembinaan Teritorial tersebut adalah semata-mata untuk kepentingan membangun kepekaan komponen bangsa dalam mewujudkan Ketahanan Nasional, baik untuk mewujudkan kesejahteraan masyarakat dan terjaminnya penyiapan pertahanan dan keamanan negara, sehingga kita perlu mengoptimalkan peran bersama untuk mencegah segala kemungkinan terjadi ditenggah-tenggah masyaraka yang kini yang sedang viral dengan penyebarab berita bohong (Hoax) melalui media sosial dengan menyebarkan kebencian sesama anak bangsa.
Menurut pendapat penulis, TNI mampu sebagai perekat Bangsa dengan kegiatan Bakti TNI untuk menghadapi kondisi sekarang seperti berita bohong melalui media sosial yang menyebarkan kebencian, terutama program komunikasi sosial yang sudah dilaksanakan oleh TNI dari mulai Babinsa sampai dengan Panglima TNI melakukan komunikasi sosial kepada semua komponen masyarakat, karena kalau kami liat kegiatan komunikasi sosial itu terjalin komunikasi timbal balik antara Babinsa maupun masyarakat, sehingga komunikasi yang digagas oleh TNI sudah tepat, karena materi komunikasi tidak baku dan menyesuaikan dengan keadaan sosial di masyarakat, termasuk audiennyapun beragam mulai dari anak SD hingga mahasiswa, dari tokoh agama, pemuda hingga para petani, ini menurut penulis adalah luar biasa dan ini mampu untuk memerangi berita bohong (Hoax).
Komunikasi sosial yang dilakukan TNI bagai mana tida efektif, dari unsur teritorial hingga unsur tempur baik itu TNI AD, TNI AL dan TNI AU melakukan komuniksi sosial sesuai dengan tugas dan dimana TNI itu berada, sekalipun di pulau terdepan NKRI melakukan komunikasi sosial. Inilah salah satu perekat yang dilakukan TNI terhadap masyarakat untuk membentuk jati diri yang kuat dan kokoh terhadap badai apapun yang menepah ditenggah-tenggah masyarakat, seperti berita bohong (Hoax).[Letkol Inf Drs.Solih – Kasubbidstrakomnet Puspen TNI]