Bekasi dan DKI Bahas Pembangunan Sumur Artesis Bantar Gebang

TRANSINDONESIA.CO,  BEKASI  – Walikota Bekasi, Jawa Barat, Dr. Rahmat Effendi bersama Kepala Dinas Lingkungan Hidup, J. Luthfi, Kepala Bappeda, Ir. Koswara, Asisten Daerah Pembangunan, Kariman, Asisten Daerah Keuangan, Dadang Hidayat serta Camat Bantargebang, Asep Gunawan memenuhi undangan dari Gubernur DKI Jakarta, H. Djarot Saipul bersama jajaran untuk pembahasan kelanjutan mengenai pembangunan sumur artesis di wilayah area TPST Bantar Gebang.

Rapat tersebut juga untuk membahas realisasi bantuan kemitraan tahun anggaran 2017 serta beberapa program di lokasi Tempat Pembuangan Sampah Terpadu (TPST) Sampah Bantar Gebang, Kepala Biro Tata Pemerintahan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, Premi Lasari menjelaskan realisasi anggaran sebesar kurang lebih 184 milyar pada ajuan tahun 2016 yang dialokasikan tahun berikutnya, pada Tahun 2016 alokasi dana tersebut merealisasikan Rp68,19  miliar.

Sedangkan pada 2017, jelas Premi, dianggarkan bantuan sebesar Rp318 miliar dengan besaran bantuan kemitraan sekitar Rp248 miliar dan Rp70 miliar bantuan comunity development (bantuan langsung tunai).

Walikota Bekasi Rahmat Effendi dan Gubernur DKI Jakarta Djarot Saipul bahas pembangunan sumur artesis di area TPST Bantar Gebang.[IST]
Dijelaskan juga bahwa Pemerintah Kota Bekasi telah mengajukan keoada Pemrov DKI Jakarta yang sampai saat ini Belum terealisasi seperti, pembangunan sumur artesis mencapai dana ajuan sekitar Rp24 miliar, pembebasan lahan jalan Pasar Rebo-Komsen yang ditujukan untuk rute truk sampah DKI Jakarta, rehabilitasi jalan alternatif pada Pangkalan 2 dan Pangkalan 5 Bantargebang, juga jalan Cikunir yang menuju TPST Bantar Gebang.

Trans Global

Pengeloaan tersebut dijelaskan oleh Wali Kota Bekasi yang memang aturannya pada Dinas Perumahan dan Pemukiman yang memang ada tentang pembangunan sumber air, namun untuk simplikasi rancangan kami serahkan ke PDAM Tirta Patriot, karena memang kami memiliki PDAM tersebut agar berupaya langsung mengurus sumur artesis tersebut.

Wali Kota Bekasi, Rahmat Effendi dalam pertemuan ini melaporkan tentang realisasi bantuan 2017 dan penyerapannya, realisasi bantuan yang dilaporkan ke Pemprov DKI di antaranya, tentang progres proyek pelebaran Jalan Jati Asih yang saat ini sudah mencapai 60 persen.

Juga di jelaskan kepada Gubernur DKI Jakarta, H. Djarot Saipul bahwa ditekankan kembali bahwa Kota Bekasi bukan menjadi penyangga DKI Jakarta lagi, melainkan Mitra yang harus dirangkul, terlihat dalam kondisi mengalahkan mitra dari DKI seperti Bogor, Depok, dan Tangerang bahwa Kota Bekasi menjadi peran penting dari DKI Jakarta terkait penampungan Sampah yang ber ton ton masuk perharinya.[ISH]

Share