API Jabar Tolak Kriminalisasi dan Pelecehan Ulama

TRANSINDONESIA.CO,  BANDUNG – Aliansi Pergerakan Islam (API) Jawa Barat menggelar unjuk rasa bertajuk Aksi Bela Ulama di depan Gedung Sate, Jalan Diponegoro, Kota Bandung, Jumat 2 Juni 2017.

Dari laman republika.co, ratusan masyarakat Jawa Barat dari berbagai ormas tersebut menyuarakan untuk menghentikan kriminalisasi terhadap ulama yang saat ini terjadi.

Koordinator API Jawa Barat Asep Syaripudin menilai saat ini pemerintah dan aparat hukum telah mencoba mengkriminalisasi ulama. Lewat kasus-kasus yang ditujukan pada sejumlah ulama seperti Imam Besar FPI Habib Rizieq Shihab, Sekjen Forum Umat Islam (FUI) Muhammad Al Khaththat, serta Alfian Tanjung.

Aksi umat Muslim menolak kriminalisasi dan pelecehan terhadap ulama di Kota Bandung.[IST]
“Kita menggelar aksi ini merupakan bentuk sikap respons kita terhadap berbagai kebijakan yang dilakukan rezim kali ini yang memperalat aparat hukum untuk mengkriminalisasi ulama,” kata Asep saat menyampaikan orasinya.

Asep menilai permasalahan yang membelit para ulama dilakukan aparat tidak berdasarkan kaidah hukum. Karena para ulama tidak terbukti melakukan tindakan pidana yang disangkakan, sehingga terkesan dibuat-buat.

Ia bahkan menyebutkan upaya yang dinilai bentuk kriminalisasi ini dilakukan untuk membungkam gerakan ulama bahkan masyarakat Islam. “Bentuk kriminalisasi Habib Rizieq ini bukan hanya upaya membungkam Habib Rizieq tapi ini sepertinya ada upaya membungkam gerakan Islam,” ujarnya.

Ia mencontohkan kasus yang disangkakan pada Habib Rizieq Shihab dinilainya tidak sepatutnya. Sebab, Habib Rizieq bukan sebagai pelaku ataupun penyebar konten pornografi seperti yang dituduhkan namun telah ditetapkan sebagai tersangka tanpa prosedur hukum yang sesuai.

“Kita sebagai umat tidak terima. Mengkriminalisasi ulama sama dengan menghina nabi. Kita sebagaimana diketahui Habib Rizieq itu ulama yang istiqomah. Ini justru sikap aparat penegak hukum kita yang terkategori kriminalisasi ulama,” tuturnya kepada wartawan.

API Jabar, tambahnya, menuntut segala kasus hukum yang disangkakan pada ulama dihentikan. Ia menambahkan pihaknya bersiap menggelar aksi yang lebih besar untuk menyuarakan stop kriminalisasi ulama. Termasuk turun ke Jakarta untuk mengawal langsung kelanjutan kasus para ulama tersebut.

Ratusan massa berunjuk rasa di depan Gedung Sate. Mereka membawa atribut bendera bertuliskan kalimat tauhid dan spanduk-spanduk bertuliskan ‘Aksi Bela Ulama Islam’ dan ‘Jangan Kau Kriminalisasi Ulama’.[DIN]

Share