Kota Padang Dikepung Banjir
TRANSINDONESIA.CO, PADANG – Banjir dan longsor mengepung Kota Padang, Sumatera Barat, akibat hujan deras dan buruknya drainase perkotaan. Angin kencang disertai hujan deras pada Rabu 31 Mei 2017, pukul 01.30 – 08.00, mengakibatkan beberapa lokasi mengalami banjir, pohon tumbang, baliho roboh, tanah longsor.
“Di beberapa titik ruas jalan di Kota Padang terendam banjir dengan ketinggian air sekitar 50-100 cm,” kata Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho, dalam siaran persnya yang diterima Transindonesia.co, Rabu 31 Mei 2017..
Banjir melanda 18 titik di 9 kecamatan di Kota Padang meliputi Kecamatan Padang Selatan,Padang Utara, Nanggalo, Padang Utara, Padang Barat, Padang Timur, Lubuk Begalung, Kuranji dan Bungtekab. Sebanyak 285 jiwa (95 KK) mengungsi.
Sejumlah sekolah terendam diantaranya SMP 20, SMP 25, SMP 27, SMP 40 dan beberapa sekolah lainnya. Kondisi tersebut menyebakan sekitar 140 ribu siswa SD dan SMP diliburkan karena banjir menggenang sekolahan dan cuaca ekstrem melanda Kota Padang. Banjir di Kota Padang yang terparah terjadi di Jondul Rawang, Kecamatan Padang Selatan, ketinggian mencapai 1,5 meter.
Selain itu juga terjadi beberapa titik longsoran antara lain di ruas jalan Nasional Padang-Solok (Lubuk Paraku, Sitinjau laut) dan menimpa 1 unit rumah lokasi di Bukit Gates Kec. Padang Selatan. Hingga saat ini belum ada laporan korban jiwa. BPBD masih melakukan pendataan.
BPBD bersama TNI, Polri, Basarnas, SKPD, PMI, dan relawan melakukan pertolongan dan penyelamatan korban banjir melalui evakuasi masyarakat ke lokasi aman. Bantuan makanan siap saji dibagikan kepada masyarakat.
Masyarakat dihimbau untuk tetap meningkatkan kesiapsiagaan menghadapi cuaca ekstrem yang dipicu oleh beragam fenomena, dari daerah pertemuan angin hingga dinamika atmosfer skala yang lebih luas.
BMKG telah memperkirakan besarnya pengaruh lokal dan tingginya pemanasan mengakibatkan periode saat ini hingga akhir Juli nanti memicu peningkatan intensitas Thunderstorm yang memungkinkan terjadi petir dan angin kencang. Dalam beberapa hari ke depan suplai uap air sebagai pendukung pertumbuhan awan hujan di wilayah Sumatera masih relatif tinggi.
Diperkirakan akan terjadi peningkatan curah hujan disertai peluang kejadian angin kencang serta gelombang tinggi. Masyarakat di wilayah berikut ini agar waspada, yaitu antara lain : Sumatera Utara, Sumatera Barat, Sumatera Selatan, Kalimantan Utara, Kalimantan Timur, Kalimantan Tengah, Kalimantan Barat, Sulawesi Tengah, Sulawesi Barat, Sulawesi Tenggara, Maluku, Papua Barat, Papua.
Selain itu bagi pengguna dan operator jasa transportasi laut, nelayan dan masyarakat di wilayah pesisir dihimbau untuk mewaspadai potensi gelombang laut tinggi dengan ketinggian antara 2,5 – 4,0 meter di Perairan barat Aceh, Perairan barat P. Simeulue hingga Kep. Mentawai, Perairan selatan Jawa hingga P. Sumba, Perairan selatan P. Sawu, Samudra Hindia barat Sumatra hingga selatan NTT, Laut Timor, Laut Banda, Perairan Baubau – Kep. Wakatobi, Perairan selatan Kep. Kei – Kep. Aru, Perairan Kep. Sermata – Kep. Leti, Perairan Kep. Babar – Kep. Tanimbar, Laut Arafuru.[SAF]