Pembaikotan dan Berita Hoax untuk Jatuhkan First Travel
TRANSINDONESIA.CO – Sejak tahun lalu, penyelenggara umrah First Travel (FT) dipersulit bahkan sampai saat ini ditolak masuk ke 4 asosiasi besar travel umroh yang diakui Kementerian Agama RI.
Dengan berbagai alasan First Travel yang begitu terkenal di seluruh pelosok Indonesia sebagai jasa perjalanan umroh terus berupaya menjatuhkan First Travel. Padahal sejak awal, First Travel memiliki niat baik untuk masuk ke salah satu 4 asosiasi tersebut tetap dihadang.
Sebagaimana diketuahi, 4 asosiasi besar travel umroh tersebut adalah, Himpunan Penyelenggara Umrah dan Haji (Himpuh), Asosiasi Muslim Penyelenggara Haji dan Umrah Republik Indonesia (Amphuri), Asosiasi Penyelenggara Haji, Umrah dan Inbond Indonesia (Asphurindo) serta Kesatuan Travel Haji Umrah Indonesia (Kesthuri).
Seperti dikutif dari laman fathonah.com, Jumat 21 April 2017, dengan judul “Kalah bersaing, 4 Asosiasi Travel Umroh Memboikot First Travel” menyebutkan, promo-promo yang di tawarkan First Travel memang menggiurkan dan menarik minat banyak jamaah untuk menggunakan jasa perjalanan Travel Umroh FT. Hal ini telah menjadi “ancaman” terhadap 4 asosiasi besar Travel Umroh, sehingga upaya-upaya untuk menjatuhkan FT sedari dulu telah dilakukan oleh 4 asosiasi tersebut.
Saat ini setelah FT mengalami peningkatan Jamaah sebanyak 200% dari tahun sebelumnya, semakin menguatkan upaya 4 asosiasi yang merasa kalah bersaing untuk melakukan upaya pemboikotan pengurusan Visa, Passpor dan bahkan melakukan penghasutan kepada para calon jamaah. Tentunya hal ini mengakibatkan jadwal dan keberangkatan Jamaah Umroh FT menjadi terhambat dan akan terjadi penundaan keberangkatan.
Upaya tersebut merupakan suatu wujud pendzoliman, karena akan banyak merugikan Jamaah yang hendak melakukan ibadah ke Tanah Suci. Kita harus ingat bahwa promo yang ditawarkan adalah upaya membantu Jamaah untuk melaksanakan Ibadah Umroh ke Tanah Suci, jangan sampai menghalalkan segala cara hanya untuk keuntungan semata, terlebih lagi mendzolimi sesama Umat Muslim yang akan beribadah.
Staf Manajemen FT ketika di temui di kantornya mengungkapkan “Kami akan tetap meyakinkan para Jamaah untuk tetap sabar dan tenang, dan kami akan menyikapi ujian ini dengan dewasa dan bijaksana. Karena kami yakin ini adalah suatu bentuk pendzoliman terhadap FT dan Jamaah”.
Sedangkan wakil manajemen First Travel, Icha Zulfida, pada Rabu 19 April 2017, mengatakan First Travel telah menyampaikan klarifikasi ke Kementerian Agama atas pemberitaan tidak benar “hoax” terkait dengan penundaan keberangkatan jamaah.
“Tim legal kami menyampaikan klarifikasi tentang maraknya penyebar-penyebar ‘hoax’ yang menyudutkan kami di media sosial akhir-akhir ini,” kata wakil manajemen First Travel, Icha Zulfida.
Manajemen FT, katanya, juga telah menjelaskan duduk persoalan yang sebenarnya kepada jamaah secara keseluruhan.
Icha menegaskan masalah keterlambatan sudah teratasi, di mana 45 anggota jamaah sudah diberangkatkan. Atas kendala keberangkatan itu, mereka juga telah diberikan kompensasi yang sepadan.
Kabar yang sudah tersebar di masyarakat katanya, tidak benar, karena yang terjadi bukan kegagalan berangkat namun tertunda karena adanya kendala teknis.
Terkait dengan masalah itu, pengacara FT bahkan sudah menempuh jalur hukum terhadap oknum yang memviralkan berita “hoax” tersebut di berbagai media sosial.[DON]