40 Polisi Dipenggal Milisi di Republik Demokratik Kongo

TRANSINDONESIA.CO – Milisi di Republik Demokratik Kongo telah memenggal kepala sekitar 40 petugas polisi dalam serangan di Provinsi Kasai, seperti disampaikan pejabat lokal.

Anggota milisi dari kelompok Kamwina Nsapu menyerang sebuah konvoi polisi yang tengah menempuh perjalanan di antara wilayah Tshikapa dan Kananga

Enam polisi yang dapat berbicara bahasa lokal Tshiluba dibebaskan, tetapi sisanya dibunuh, seperti disampaikan Presiden Majelis Kasai Francois Kalamba.

Kerusuhan di Kasai dimulai pada Agustus lalu, ketika pasukan keamanan menewaskan pemimpin Kamwina Nsapu.

Gubernur negara bagian Alexis Nkande Myopompa mengatakan sebuah penyelidikan terhadap pembunuhan polisi itu telah dilakukan.

Misi PBB menyatakan sekitar 400 orang tewas dalam kerusuhan di Kongo.[RTS]
PBB menyebutkan 400 orang tewas dan 200.000 mengungsi di wilayah Kasai sejak Jean-Pierre Pandi, pemimpin Kamwina Nsapu tewas.

Peristiwa ini terjadi dua bulan setelah pada Juni 2016 lalu, Kamwina Nsapu menyampaikan tawaran untuk dirinya agar diakui secara resmi sebagai kepala daerah dan untuk lembaga negara agar menarik diri dari wilayah itu.

PBB mengatakan telah mengidentifikasi 10 kuburan massal di mana para korban tewas dalam kerusuhan itu dikuburkan, juga tujuh lokasi lain yang diduga sebagai kuburan massal.

Dua pakar PBB, diculik di wilayah itu dua pekan lalu,bersama dengan kolega mereka yang merupakan warga Kongo, dan saat ini masih hilang.

Republik Demokratik Kongo mengalami ketidakpastian politik setelah Presiden Joseph Kabila masih menduduki jabatannya yang seharusnya berakhir pada Desember lalu. Pemilu akan digelar sebelum akhir tahun ini, tetapi belum ada tanggal yang dipastikan.[BBC]

Share