PAN Resmi Dukung Anies-Sandi Berefek Positif di Masyarakat
TRANSINDONESIA.CO – DPP Partai Amanat Nasional (PAN) resmi mendeklarasikan dukungannya pada pasangan Anies Baswedan-Sandiaga Uno di putaran kedua Pilkada DKI Jakarta. Pengamat politik menilai langkah ini tidak terlalu berpengaruh signifikan secara formal partai.
Pengamat politik Zaenal A Budiyono mengatakan suara PAN di Jakarta sebenarnya tidak terlalu besar. Sehingga dukungan partai ini dinilai tidak terlalu proporsional. Namun demikian, Direktur Eksekutif Developing Countries Studies Center ini mengatakan ada faktor bawaan PAN yang akan berpengaruh cukup signifikan.
Banyak simpatisan, atau kelompok-kelompok yang dekat dengan PAN bisa ikut dalam koridor dukungan. Dosen FISIP Universitas Al Azhar Indonesia ini mengatakan suara dari Komunitas Muslim juga sudah mulai terbentuk dan terkoordinir. “Artinya, mereka punya referensi pemimpin,” kata dia.
Bentuk dukungan yang dideklarasikan secara resmi ini juga akan membawa efek positif di masyarakat. “Saya pikir ini momentum yang baik bagi pasangan Anies-Sandi untuk meyakinkan komunitas Muslim lagi,” kata dia pada Republika.co.id//, Kamis (23/3).
Zainal melihat persaingan suara putaran kedua akan cukup ketat. Sejumlah survei menjagokan Anies-Sandi sementara pasangan Basuki Tjahaya Purnama-Djarot Saiful Hidayat masih dinilai sangat kuat. “Dua-duanya masih berpotensi,” kata dia.
Iklim putaran kedua juga dinilai Zainal lebih kondusif. Masing-masing pasangan calon fokus pada memperkuat posisi masing-masing. Pola kampanye mereka juga dinilai tepat dengan mengurangi serangan pada satu sama lain.
Meski demikian, Zainal cukup menyayangkan adanya kriminalisasi pasangan calon. Menurutnya, ini jelas berpengaruh pada elektabilitas. “Belajar pada pasangan Agus-Sylvi lalu, adanya upaya pelaporan itu memang menurunkan suara,” kata Zainal.
Meski demikian, ia masih berharap bahwa pilkada yang akan digelar kembali kurang dari sebulan ini bisa berlangsung dengan baik. Ia berharap warga DKI untuk memilih secara rasional. “Masyarakat Jakarta harus memilih dengan rasional, mana yang paling tepat, pemimpin itu dilihat dari kinerja dan perilaku,” katanya.[ROL]