IBL-My IndiHome Coaching Clinic SMA Negeri 1 Jakarta

TRANSINDONESIA.CO – Telkom lewat My IndiHome menghadirkan IBL Coaching Clinic di SMA Negeri 1 Jakarta pada Rabu 1 Maret 2017. 4 pemain IBL, Kelly Purwanto dan Mei Joni dari Hang Tuah Sumsel serta Ryan Febriyan plus Mustorihin dari NSH Jakarta hadir memberikan pelatihan pada pebasket muda ‘Boedoet’.

Usai beristirahat sejenak, tepat jam 4 sore mereka langsung turun kelapangan dan mereka sudah ditunggu-tunggu oleh para pebasket muda itu yang telah lama menunggu sejak siang hari.

Langsung saja Mustorihin memberikan trik bagaimana melatih drible yang benar dengan dua bola sekaligus,”Yang paling penting adalah, drible teratur tanpa lihat bola”, ujar small forward NSH yang memiliki tinggi 181 cm ini.

Sementara Kelly Purwanto, Point Guard Hang Tuah Sumsel memeragakan gerakan Scissor Dribble Attack merupakan suatu gerakan dengan mengubah arah dribble ke arah lain melewati bawah kaki, seperti halnya Croosover , tetapi ini sedikit berbeda. Scissor Dribble Attack ini juga sangat efektif untuk melewati pemain lawan.

IBL-My IndiHome Coaching Clinic SMA Negeri 1 Jakarta.[MIC]
Tidak ketinggalan pula Mei Joni memeragakan bagaimana melakukan shooting yang benar (One-hand Set Shot) yang kemudian beberapa pebasket muda menyontoh apa yang diperagakan oleh Mei Joni. Sementara Ryan Febriyan aktif memberikan penjelasan pada apa yang diperagakan oleh rekan-rekannya itu.

Disela-sela acara, GM Telkom Witel Jakarta Pusat, Dwi Pratomo Juniarto menjelaskan, “Ini upaya Telkom lewat program My IndiHome untuk terus memasyarakatkan basket  dikalangan pelajar yang kebetulan momennya bertepatan dengan IBL yang seriesnya tengah berlangsung di Jakarta”.

Program visit ke sekolah-sekolah di Jakarta dari para pemain IBL itu mengujungi  sekitar 5 hingga 10 sekolah  di seputar Jakarta. Sedangkan  untuk Telkom sendiri ini keenam kalinya  mensponsori IBL  dimana 5 tahun terakhir hadir lewat speedy namun untuk perhelatan terakhir brand tersebut direbranding lewat My IndiHome yang hadir pada IBL tahun ini.

Lebih lanjut Tomy (panggilan khas Dwi Pratomo) menjelaskan IBL merupakan barometer olahraga basket di tanah air dimana mereka teratur berkompetisi. Diharapkan, dengan adanya coaching clinic ini nantinya pebasket muda andal yang akan berlaga di kompetisi sekelas IBL bisa lahir dari SMA-SMA yang menjalani program coaching clinic ini.

Usai acara, Kelly tak lupa mengungkapkan rasa takjubnya begitu melihat bakat-bakat muda yang ada di SMA Negeri 1 Jakarta,”Awalnya saya agak ngeri juga bertandang kesini. Boedoet sudah sangat dikenal sangar dan angker karena dulunya tukang berantem. Tapi ketika sambutan adik-adik sangat antusias, saya optimis asal mereka giat berlatih dan mendapatkan pelatihan yang benar suatu ketika salah satu dari mereka akan ‘jadi’ nantinya”.

Buat Ryan Febriyan, Boedoet seakan punya ikatan histori dengannya. Salah seorang kakaknya, Tengku Rinaldi merupakan alumni dari SMA Negeri 1 Jakarta Angkatan 94 dan kakaknya itu aktif di kepengurusan angkatannya.”Jadi saya  tidak merasa asing dengan nama besar Boedoet”.[MIC]

Share