PMII Kecam Pengunjuk Rasa di PBNU
TRANSINDONESIA.CO – Aktivis Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Komisariat Fakultas Ushuluddin dan Perguruan Tinggi Umum Cabang Ciputat, Kholik Ramdhan Mahesa, mengecam keras puluhan demonstran yang melakukan unjuk rasa di depan kantor PBNU pada Rabu 8 Februari 2017.
Dalam keterangan tertulisnya, dia (Kholik) menilai demonstrasi yang dilakukan oleh masa aksi tersebut, berupaya mengadu domba NU. “Ini jelas sekali ingin mengadu domba NU sebagai ormas Islam terbesar di Indonesia, masa aksi juga itu masa bayaran” kata, Kholik.
Selain itu, Alumni Pondok Pesantren Annur Sukasari Labuan dan Ponndok Pesantren Matlaul Anwar Li Nahdhatil Ulama (Malnu) menes, Banten ini, juga mengecam keras tindakan puluhan demonstran tersebut.
“Saya sebagai orang yang pernah nyantri, mengecam keras para demonstran yang melakukan aksi di depan kantor PBNU mengatas namakan santri, tapi pakaian dan pengetahuannya jauh dari koridor santri” kata Kholik, Ciputat, Kamis 9 Februari 2017.
Lebih lanjut, mahasiswa jurusna tafsir hadits UIN Syarif Hidayatullah Jakarta ini juga menuding, ada aktor intelektual dibalik para demonstran tersebut. “Masa aksi itu pasti masa bayaran, yang dilakukan oleh oknum-oknum yang ingin merusak citra santri, dan mengadu domba NU,” ungkapnya.
Sebagaimana informasi yang didapatkan, Rabu kemarin, puluhan pemuda yang mengatas namakan aliansi santri Indonesia, melakukan aksi protes di depan kantor PB NU. Mereka meminta agar Sekertaris Jenderal PBNU, Ir. H. Helmy Faishal Zaini, dipecat dari jabatannya, karena dianggap mendukung salah satu paslon gubernur DKI Jakarta.
“NU itu ormas Islam, yang tidak berpihak kepada calon mana pun, sebagai ormas Islam terbesar, NU akan mempertahankan keutuhan NKRI” tutur, Kholik.[KRM]