Pengendara Belum Gunakan Sepenuhnya Mesin Parkir Meter
TRANSINDONESIA.CO – Kepala Dinas Tata Kota Bekasi, Koswara, menilai penggunaan mesin parkir meter di sejumlah titik sejak 2015 tidak efektif karena belum seluruh pengendara mau memanfaatkannya.
“Uji coba sistem parkir meter ini sebenarnya sudah selesai pada akhir September 2016, salah satu catatannya adalah mesin parkir meter yang tidak cocok karena belum sesuai dengan budaya masyarakat kita,” kata Koswara di Bekasi, Selasa 20 Desember 2016.
Mesin parkir meter setinggi satu meter merupakan alat transaksi pembayaran parkir yang memiliki layar kecil yang menampilkan pendaftaran parkir serta besaran retribusi parkir yang harus dibawar pengendara.
“Mesin ini sebagai program Kantin Kejujuran yang digagas Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) di sekolah-sekolah. Pengendara secara swalayan memproses pembayaran parkir. Namun, sistem ini belum cocok dengan masyarakat karena masih ada saja yang acuh,” terangnya.
Meski demikian lanjutnya, uji coba seputar parkir meter ini berada di bawah Dinas Perhubungan. “Tata Kota sifatnya hanya menghadirkan konsep awal, untuk teknisnya diatir Dinas Perhubungan,” katanya.[BEN]