Arfa Reza Utama Raih Penerbang Tempur Terbaik
TRANSINDONESIA.CO – Hari-hari belakangan ini, jadi milik Arfa Reza Utama. Siswa Sekbang PSDP (Prajurit Sukarela Dinas Pendek) Angkatan-90, apalagi setelah dia dinobatkan sebagai Penerbang Tempur Terbaik pada angkatannya setelah menamatkan pendidikan di Sekolah Penerbang TNI-AU Lanud Adisucipto Jogjakarta.
Laki-laki kelahiran Pare-Pare 21 tahun lalu, tepatnya 27 Agustus 1995 dan putra dari Hartono seorang anggota TNI-AD yang menghabiskan masa kecil dan bersekolah di Jakarta tidak dapat menyembunyikan kegembiraannya atas predikat yang diraihnya.
“Alhamdulilah, ini berkah dari Allah Swt dan saya bangga atas pencapaian ini dan semoga jadi pendorong semangat pada karir saya selanjutnya,” demikian ungkapan perasaannya saat ditemui usai penutupan masa pendidikan Angkatan 90 oleh Komandan Komando Pembinaan Doktrin, Pendidikan dan Latihan Angkatan Udara (Dankodiklatau) Marsekal Muda TNI Eko Supriyanto,SE,MM, pada penutupan pendidikan Sekolah Penerbang Angkatan ke-90 tersebut di Gedung Wisma Adi Lanud Adisutjipto, Selasa 20 Desember 2016.
![Lulusan terbaik dari 3 jurusan didampingi Komandan Sekolah PSDP A-29, Kolonel Pnb Basuki Rahmat, dan Komandan Satuan Pendidikan Letkol Pnb. Alfian.[MIC]](http://transindonesia.co/wp-content/uploads/2016/12/Penerbang.jpg)
Sekolah Penerbang PSDP Angkatan ke-90 ini berlangsung selama kurang lebih 29 bulan dibuka pada 11 Juli 2014. Selama menjalani pendidikan, para perwira muda ini sebelum dinyatakan lulus pendidikan, wajib melalui tahapan pendidikan yaitu Pendidikan Dasar Keprajuritan (Diksarjurit), Pendidikan Dasar Golongan Perwira atau yang disebut Diksargolpa dan dilanjutkan dengan Pendidikan Terbang yang merupakan tahap akhir yang dilaksanakan di Lanud Adisutjipto. Secara keseluruhan mereka telah menyelesaikan jam terbang rata-rata 180 jam terbang dengan menggunakan pesawat G 120 TP-A Grob dan KT-1B Wong Bee.
Pada pendidikan Sekbang angkatan 90/ PSDP A-29 ini selain Arfa, terbaik penerbang tempur juga menempatkan Ryan Aditya Bagus Satria sebagai terbaik dari jurusan penerbang transpor dan juga Aula Nur Huda terbaik dari jurusan penerbang helikopter.
Ryan Aditya Bagus Satria adalah putera Triyono dan Minuk Pamungkas asal Sragen Jawa Tengah. Ayahnya seorang anggota Marinir hingga menjadikan Ryan Aditya terbiasa hidup disiplin dan memiliki cita-cita menjadi Pilot Militer. Ryan sangat bersyukur dapat menyelesaikan pendidikan ini bahkan memeroleh predikat terbaik di jurusan Angkut. Laki-laki kelahiran 28 Januari 1993 ini merasa yakin mengabdi di TNI AU sebagai Pilot Militer.
Hal senada dirasakan oleh Aula Nur Huda, peraih predikat terbaik di jurusan Helikopter. Putera dari Mohamad Mahalu dan Mahmudah ini kelahiran Rembang, Jawa Tengah, pada 9 Januari 1993. “Mendapat predikat terbaik sebagai penerbang Helikopter sangat membanggakan keluarganya terutama Orangtuanya bahkan hingga teman-temannya”. Sama seperti Arfa,”Ini jadi pelecut semangat kami untuk mempersembahkan pengabdian terbaik bagi bangsa dan negara”.
KSAU Marsekal TNI Agus Supriyatna akan mewisuda mereka lewat upacara “Wing day” ke-22 penerbang muda yang dihasilkan oleh Sekbang TNI-AU di Lapangan Upacara Jupiter Lanud Adisutjipto pada Jumat 23 Desember 2016.[MIC]