TRANSINDONESIA.CO – Jum’at 2 Desember 2016 dapat menjadi tanda bagi kebesaran suatu bangsa dalam merawat logika dan peradabannya. Tatkala jutaan orang bersama datang di suatu tempat untuk melakukan do’a bersama menjaga dan merawat keIndonesiaan.
Bisa jadi 212 merupakan demo terbesar sepanjang zaman, aman, nyaman tanpa anarkhi menjadi sesuatu yang dikatakan super damai. Pemimpin negara bersama dengan rakyatnya mengikuti Shalat Jum’at bersama. Inikah yang disebut Indonesia Banget? Bisa saja demikian.
Taman-taman norma (istilah dari Prof Frans Magnis Suseno) tatkala terus terjaga dan terawat maka akan menunjukkan semakin beradabnya suatu bangsa. Logika menjadi sandaran norma, maka para pungggawa negara mampu menunjukkan usaha dan upayanya dalam memanusiakan manusia yang seutuhnya.
Semakin profesional dalam menjaga dan merawat taman-taman norma yang ada maka akan semakin dipercaya. Keberhasilanya akan menjadi landasan bagi keIndonesiaan yang kuat, solid mampu bertahan bahkan menghadapi sgala tantangan, hambatan, bahkan ancaman di masa kini maupun yang akan datang.
212 yang aman, penuh rasa kemanusiaan, merefleksikan kebesaran suatu bangsa yang memiliki Kebinekaan. 212 akan menjadi ikon yang terus dikenang sebagai simbol peradaban dalam Kebinekaan yang terjaga dan terawat dalam bingkai Indonesia.[CDL-08122016]
Penulis: Chryshnanda Dwilaksana