Latihan Survival Siswa Sekbang di Waduk Sempor Gombong

TRANSINDONESIA.CO – Latihan Survival bagi siswa Sekbang (sekolah penerbang) merupakan salah satu mata ajar wajib yang harus dilalui oleh calon penerbang khususnya penerbang militer. Untuk itu pembukaan latihan survival  untuk siswa Sekbang TNI terpadu angkatan 93 dilakukan kemarin oleh pihak Skadik 104 Lanud Adisucipto.

Dalam arahannya, pimpinan latihan, Letkol Pnb Safeano Cahyo W. ST, Dan Skadik 104 mengatakan, ”Latihan Survival Dasar dimaksudkan untuk melatih para siswa Sekbang  agar mampu menghadapi keadaan darurat yang sewaktu-waktu terjadi pada saat melaksanakan tugas penerbangan”.

Hal ini disampaikannya  di sela-sela kegiatan Latihan pra survival yang dilaksanakan di Jogja Adventure Zone, Skadik 104 Lanud Adisutjipto.

Pelaksanaan SERE ( surivval evation resistance & escape).[MIC]
Pelaksanaan SERE (surivval evation resistance & escape).[MIC]
Latihan Survival yang sebenarnya bagi para calon pilot militer tersebut rencana akan dilaksanakan di JAZ Aero Wisata, Waduk Sempor Gombong Kabupaten Kebumen Jawa Tengah serta daerah sekitar Pangkalan TNI AU Wirasaba Kabupaten Purbalingga.

Latihan Survival bagi Siswa Sekbang TNI terpadu angkatan 93 ini akan diberangkatkan menuju Waduk Sempor Gombong dan berlangsung selama 4 hari  mulai 21 November hingga  24 November 2016.

Sebelum melaksanakan Latihan Survival mereka diwajibkan mengikuti Latihan pra Survival.  Latihan Pra Survival diawali dengan long march dari Jalan Raya Wonosari tepatnya di sekitar Kali Opak  menuju kawasan selatan Lanud Adisutjipto ( Lapangan Blok O) dan menuju area Jogjakarta Adventura Area.

Pada Latihan Prasurvival ini para siswa Sekbang TNI terpadu angkatan 93 mendapatkan berbagai pelatihan khususnya yang berhubungan dengan ketrampilan keprajuritan diantaranya penyebrangan basah, praktek basah alkat, membuat shelter para para dan Bivak, membuat Trap, memasak ular dan membakar Ikan, pendadakan dan  kompas malam. Mereka juga mendapatkan praktek tanda-tanda SAR/ Visual Code, jalan peta menuju Denhanud Paskhas dan turun tebing.

Komandan Skadron Pendidikan 104 Letkol Pnb Safeano Cahyo.W, ST menambahkan, “Dalam pada kondisi sebenarnya, siswa diasumsikan sedang melaksanakan tugas penerbangan di medan operasi, namun pesawatnya ditembak musuh. Harus mendarat darurat di daerah musuh atau di air (ditching). Dalam pendaratan, seluruh awak pesawat selamat dan segera melaksanakan SERE (Survival, Evation, Resistance and Escape), dalam melaksanakan SERE crew pesawat mendapat hadangan dari pihak lawan, sehingga dalam pelariannya para crew akhirnya mendapat bantuan dari pasukan kawan”.

Latihan Survival ini diikuti oleh Siswa Sekbang Terpadu angkatan 93 berjumlah 50 siswa dan sejumlah personal pendukung yang menyertainya.[MIC]

Share