Rumah Kamnas: Indonesia Nakhoda Centrality Keamanan ASEAN
TRANSINDONESIA.CO – Rumah Kemanan Nasional (Kamnas) semakin optimis dan yakin polisi dimasa akan datang semakin profesional, modern dan terpercaya serta sejajar dengan polisi negara-negara maju.
Rasa optimisme ini terbangun, setelah melihat kemajuan dan agenda-agenda Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian yang menunju kearah profeional dan modern itu.
Ada 10 program prioritas Kapolri Jenderal Tito Karnavian yang mengarah pada Polri modern yakni:
- Pemantapan reformasi internal Polri.
- Peningkatan pelayanan publik yang lebih mudah bagi masyarakat dan berbasis teknologi informasi.
- Penanganan kelompok radikal prokekerasan dan intoleransi yang lebih optimal.
- Peningkatan profesionalisme Polri menuju keunggulan.
- Peningkatan kesejahteraan anggota Polri.
- Tata kelembagaan, pemenuhan proporsionalitas anggaran, dan kebutuhan min sarpras.
- Bangun kesadaran dan partisipasi masyarakat terhadap kamtibmas.
- Penguatan pemeliharaan keamanan dan ketertiban masyarakat (Harkamtibmas).
- Penegakan hukum yang lebih profesional dan berkeadilan.
- Penguatan pengawasan.
Indonesia di daulat menjadi tuan rumah sidang umum Interpol ke-85 di 2016, dua tahun lalu (3-7 November 2014) saat berlangsung Sidang Umum Interpol di Monaco.
Sidang umum Interpol ke-85 ini akan berlangsung selama 5 hari pada tanggal 7 – 10 November 2016, akan dihadiri oleh perwakilan dari 190 negara dengan jumlah delegasi mencapai ribuan orang.
Sidang ini diklaim terbesar kedua setelah Sidang Umum PBB yang digelar di New York, Amerika Serikat itu rencananya dihadiri ribuan delegasi dari sekitar 190 negara. Dimana jumlah Polisi Indonesia terbesar kedua dengan jumlah 430 ribu setelah Tiongkok.
Interpol
Apa itu Interpol? Interpol adalah organisasi polisi kriminal internasional. Kata ‘Interpol’ berasal dari dua kata ‘internasional’ dan ‘polisi’ atau Komisi Kepolisian Internasional. Interpol adalah organisasi ketat non-politik, non-agama, non-rasial di mana pasukan polisi lebih dari seratus negara yang berbeda bekerja sama satu sama lain.
Interpol membuat Penggunaan cara-cara ilmiah yang paling modern untuk menangkap penjahat. Untuk melacak dan menangkap pelaku kejahatan adalah satu-satunya fungsi organisasi ini. Hal ini tidak dapat digunakan untuk kegiatan politik, militer atau agama.
Isu Kemanan
Keamanan terdiri dari, 1. Elemen negara diantaranya Wilayah, Rakyat, Pemerintah, dan Kedaulatan. 2. Keamanan Wilayah dan Kedaulatan Negara diantaranya Keamanan Darat, Keamanan Laut, Keamanan Udara. 3. Keamanan Manusia terdiri dari Demokrasi dan HAM dalam arti luas mencakup Polkam dan Ekososbud.
Isu strategis bidang keamanan adalah, 1. Menyangkut Keamanan dan Keselamatan Maritim, 2. Kriminalitas Lintas Negara: perdagangan manusia, senjata, narkoba, pencucian uang, penipuan dan pencurian, terorisme, maupun lainnya, 3. Perselisihan dan Konflik Antarnegara atau Konflik Regional, 4. Dampak Ekonomi Global bagi Ekonomi Nasional dan Kebudayaan Lokal.
Arus kriminalitas global (kejahatan internasional dan transnasional) tidak bisa dihindari, yang perlu diperhatikan adalah kepentingan nasional yakni 1. Menjaga kedaulatan, Membangun dari pinggiran. 2. Diplomasi ekonomi, 3. Perlindungan WNI, 4. Kebijakan luar negeri bebas aktif.
Untuk membentengi bahaya, ancaman dari arus global yang semakin tidak bisa ditolak oleh negara-negara berkembang di Asia, maka perlu memperkuat koordinasi Komunitas ASEAN atau ASEAN Connectivity and ASEAN Centrality dalam segala hal.
Oleh karena itu, Rumah Kamnas yakin Indonesia mampu memprakarsai dan menjadi nakhoda centrality keamanan ASEAN.[Maksum Zubair-Ketua Umum Rumah Kamnas]