Sudah 33 Korban Tewas Banjir Bandang Garut, 20 Orang Masih Dicari
TRANSINDONESIA.CO – Tim SAR gabungan berasal dari Basarnas, TNI, Polri, BPBD, Tagana, PMI, relawan, NGO, SKPD dan masyarakat masih terus mencari 20 korban hilang dari banjir bandang di Garut, Jawa Tengah.
“Penyisiran dilakukan baik dari darat maupun dari sungai. Penyisiran diperluas hingga wilayah Sumedang. Tim SAR mencari korban di kawasan Bojonglarang, Cimacan, Lapangan Paris, Waduk Jatigede dan Kampung Cusurat Kecamatan Wado Kabupaten Sumedang,” kata Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho, dalam siaran persnya yang diterima Transindonesia.co, di Jakarta, Minggu 25 September 2016.
Disebutkannya, kendala pencarian korban adalah luasnya wilayah yang terdampak banjir bandang. Tim SAR harus mencari korban yang tertimbun bekas bangunan dan lumpur. Tidak semua lokasi dapat dijangkau alat berat sehingga pencarian dengan manual.
“Saat ini 5 alat berat dan 8 anjing pelacak dari Polda Jawa Barat dikerahkan. Akses menuju lokasi terdampak juga sempit. Di sungai, kondisi aliran Sungai Cimanuk keruh karena sedimentasi tinggi. Tim SAR menyusuri sungai hingga Waduk Jatigede di Sumedang. Cuaca juga kurang bersahabat karena hujan sering turun,” katanya.
Hingga sore hari ini kata Sutopo, tercatat 33 orang korban tewas, 20 hilang, 35 orang luka-luka dan 6.361 orang mengungsi. Pendataan sementara terdapat 2.049 rumah rusak yang meliputi 283 rumah hanyut, 605 rumah rusak berat, 200 rumah rusak sedang dan 961 rumah rusak ringan.
Masyarakat telah setuju untuk relokasi. BNPB menurunkan tim untuk melakukan perhitungan kerugian dan kerusakan alibat bencana untuk rencana penyusunan rencana aksi rehabilitasi dan rekonstruksi pascabanjir nantinya. Penanganan darurat terus dilakukan. Tim Reaksi Cepat BNPB terus mendampingi BPBD Kab Garut dan BPBD Prov Jawa Barat dalam penanganan darurat.
Kepala BNPB, Willem Rampangilei telah memerintahkan, “BNPB dan BPBD agar pada saat terjadi bencana, kegiatan evaluasi tentang pencegahan dan mitigasi, tanggap darurat, dan persiapan rehabilitasi dan rekonstruksi dilakukan secara serempak. Tidak dilakukan secara seri,” ujarnya.
Kementerian PU Pera memobilisasi 2.000 unit bronjong untuk memperbaiki tanggul jebol. Beberapa jembatan dilakukan pengecekan struktur bangunannya. 7 mobil tangki air dan 17 hidran umum dikerahkan.
Kementerian Sosial telah menyerahkan 4.520 kg ikan mackerel. Dapur umum Dinas Sosial masih memasak 1.750 bungkus makanan siap saji setiap hari. Sedangkan dapur umum di Korem memasak 1.000 bungkus setiap hari 2 kali.
PMI membantu dengann mengerahkan 6 unit mobil tangki air, menyediakan stok darah, dan mendatangkan 10 dokter melayani kesehatan. Dinas Pendidikan Kab Garut berusaha agar proses belajar mengajar dapat dimulai besok Senin, 26 September 2016, serta memberikan trauma healing. Bantuan dari NGO, dunia usaha dan masyarakat terus berdatangan.[MAT]