Guru Besar UI Dikukuhkan Angkat “Autisme, Cahaya Dalam Kegelapan”
TRANSINDONESIA.CO – Universitas Indonesia (UI) mengukuhkan dua Guru Besar Tetap bidang Kesehatan Anak Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI).
Kepala Kantor Humas dan Keterbukaan Informasi Publik (KIP) UI, Rifelly Dewi Astuti, mengatakan Rektor UI Prof.Dr.Ir.Muhammad Anis, M.Met mengukuhkan Prof. Dr. dr. Hardiono D. Pusponegoro, Sp.A(K) dan Prof. Dr. dr. H. Mulyadi M. Djer, SpA(K).
Pada pengukuhan ini Prof. Hardiono akan memaparkan pidato berjudul “Autisme, Cahaya Dalam Kegelapan”.
Diatakannya, autisme merupakan suatu gangguan pada anak dengan dua ciri, yaitu pertama, gangguan menetap dalam komunikasi sosial dan interaksi sosial dalam berbagai bidang dan kedua perilaku, minat dan aktivitas yang terbatas dan dilakukan berulang-ulang.
Autisme atau yang sekarang disebut sebagai autism spectrum disorder (ASD) menunjukkan peningkatan prevalensi yang luar biasa sampai dengan tahun 2010, yaitu dari 3,4 per 1000 anak pada tahun 1996 sampai 14,7 per 1000 anak pada tahun 2010, dan menurut laporan terakhir kini telah menjadi 14,6 per 1000 anak berumur 0-8 tahun atau satu setiap 68 anak.
“Peningkatan prevalensi sedemikian cepat seperti ini jarang ditemui di dunia kedokteran,” katanya di Depok, Minggu 25 September 2016.
Sedangkan Prof. Mulyadi akan menyampaikan pidato bertajuk “Kardiologi Intervensi pada Penyakit Jantung Bawaan: Masa Kini dan Akan Datang” Penyakit jantung bawaan (PJB) merupakan kelainan yang sering ditemukan pada anak dan merupakan sepertiga dari seluruh kelainan kongenital.
Dilaporkan setiap satu dari 100 bayi yang lahir menderita PJB di seluruh dunia. Kardiologi intervensi (KI) merupakan teknik penanganan kelainan jantung tanpa operasi.[ANT/MIC]