Pengangguran di Jabar Meningkat

TRANSINDONESIA.CO – Sesuai data Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Jawa Barat, hingga Agustus 2016 ini angka pengangguran di Jabar meningkat.

“Pada 2015, terdapat 1,79 juta jiwa, namun baru Agustus 2016 ini jumlah warga Jabar yang menganggur meningkat menjadi 1,89 juta jiwa,” kata Kepala Disnakertrans Jabar Ferry Sofwan Arif di Sukabumi, kemaren.

Menurut dia, meningkatnya angka pengangguran ini disebabkan beberapa faktor seperti tidak sebandingnya angkatan kerja dengan penyerapan dan lapangan kerja yang tersedia.

Ilustrasi
Ilustrasi

Selain itu, pengangguran juga dipengaruhi oleh kemauan warga untuk mencari kerja dan keahlian. Namun, tidak hanya di Jabar saja yang angka penganggurannya meningkat, tetapi rata-rata di daerah lain pun sama.

Bahkan dari data pihaknya, tingginya angka pengangguran juga disebabkan banyaknya jumlah pencari kerja yang rata-rata mencapai 350 ribu hingga 400 ribu orang setiap tahunnya.

Trans Global

“Karena banyaknya pencari kerja yang tidak terserap sehingga angka pengangguran terus bertambah dari tahun ke tahun. Biasanya, setiap tahun hanya 60 persen pencari kerja yang terserap di berbagai bidang pekerjaan,” katanya menambahkan.

Feri mengatakan untuk menekan angka pengangguran tersebut pihaknya melakukan penyerapan tenaga kerja melalui kegiatan bursa kerja di berbagai daerah. Selain itu memberikan pelatihan kepada lulusan SMK melalui balai latihan kerja (BLK) agar keahliannya bisa lebih mantap lagi dan mempunyai jiwa kompetensi.

Ia juga berharap kedepannya lulusan SMK di Jabar mempunyai dua ijazah yakni ijazah nilai pelajaran dan sertifikat kompetensi keahlian yang akan menjadi modal untuk mencari kerja.

Sementara, Wali Kota Mohamad Muraz menambahkan di Kota Sukabumi jumlah warga yang menganggur masih cukup banyak. Sesuai data Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Dinsosnakertrans) Kota Sukabumi ada sekitar 30 ribu jiwa yang menganggur atau sekitar 11 persen dari total masyarakat kota ini.

“Kami menargetkan penyerapan tenaga kerja sebanyak 25 ribu per lima tahun atau 5.000 orang per tahun, ternyata target itu tercapai, karena upaya yang dilakukan kami agar angkatan kerja terserap dilakukan secara rutin seperti melalui bursa kerja ini,” katanya.[ANT/DIN]

Share