Budi Gunawan akan Gantikan Sutiyoso

TRANSINDONESIA.CO – Setelah jalan berliku untuk menjadi Kapolri yang telah pupus harapan Waka Polri Komjen Pol Budi Gunawan (BG), kini jenderal bintang tiga itu bisa berlega akan memundak empat bintang akan diajukan ke Komisi I DPR untuk mengikuti fit and proper test sebagai Kepala Badan Intelijen Negara (BIN)

Menurut Ketua Presidum Indonesia Polisce Wartcah, Neta S Pane, pekan depan BG akan diajukan ke DPR untuk mengikuti fit and proper test menggantikan jabatan yang kini diemban oleh Sutiyoso.

Dikatakan Neta, tampilnya jenderal polisi memimpin BIN bukanlah hal baru. Sebelumnya BIN juga pernah dipimpin mantan Kapolri Jenderal Pol Sutanto.

Komjen Pol Budi Gunawan
Komjen Pol Budi Gunawan

“Nama BG akan diajukan ke DPR pada 18 Agustus 2016. Setelah melewati proses fit and proper test diperkirakan 22 Agustus 2016, BG sudah dilantik menjadi Kepala BIN,” kata Neta dalam siaran persnya di Jakarta, Minggu (14/8/2016).

Bersamaan dengan itu lanjut Neta, maka akan terjadi pergeseran posisi penting di Polri dimana jabatan Wakapolri yang ditinggalkan BG disebut-sebut akan dipegang oleh Komjen Pol Syafruddin, yang sebelumnya Kalemdikpol.

Sementara jabatan Sekretaris Lemhanas yang ditinggalkan Komjen Pol Suhardi Alius ke BNPT akan diserahkan ke Irjen Pol Arief Wahyunadi, yang sebelumnya menjabat Asrena.

Dengan demikian, nantinya ada dua posisi strategis yang kosonng di Polri, yakni Kalemdikpol dan Asrena. Kapolda Metro Jaya Irjen Mugiharto disebut-sebut sebagai calon kuat menjadi Kalemdikpol.

Sementara calon yang akan menggantikannya ada tiga orang, yakni Irjen Condro Kirono, Irjen Iwan Iriawan, dan Irjen Bambang Waskito. Sedangkan untuk mengisi jabatan Asrena ada empat nama yang disebut-sebut, yakni Brigjen Bambang Sunar, Brigjen Noval Yahya, Brigjen Mama Doa, dan Brigjen Gatot Edi.

“Tampilnya BG memimpin BIN diharapkan bisa bersinerji dalam membentengi keamanan dan pertahanan. Selama ini Indonesia sepertinya tak henti-hentinya menjadi korban “serangan operasi intelijen” asing, melalui kasus-kasus terorisme, narkoba, perdagangan manusia, pencurian ikan, penyelundupan,” kata Neta.

Semua serangan itu katanya, bertujuan untuk melemahkan Indonesia sehingga bangsa ini tidak bisa bangkit dan tak mampu mandiri serta gagal membangun kekuatan sosial ekonominya.

Melalui jaringan luas yang dimilikinya selama ini diharapkan BG bisa memperkuat BIN dan membuat jaringan intelijen Indonesia kian profesional. Jaringan yang luas di bidang sosial politik dan kemasyarakatan menjadi modal utama seorang Kepala BIN.

Diharapkan BG dapat memaksimalkan jaringannya yang luas untuk mensinerjikan BIN dgn berbagai institusi..dlm rangka membentengi Indonesia dari serangan kasus-kasus terorisme, narkoba, perdagangan manusia, aksi pencurian yang dilakukan orang asing terhadap kekayaan alam Indonesia dan kejahatan lainnya.[Saf]

Share