Mangkrak: Bisa Buat Tidak Bisa Merawat

TRANSINDONESIA.CO – Mangkrak, ungkapan yang digunakan pada bagunan, atau sesuatu yang tidak lagi terurus atau ditinggalkan atau tidak lagi digunakan. Terbengkalainya sesuatu akibat tidak tahu apa yang telah dibuatnya dan juga tidak lagi  mampu memanfaatkan dan merawatnya.

Membuat sesuatu memerlukan pengetahuan, ketrampilan, keberanian yang diwujudkan dalam kemauan dan kemampuan untuk memanfaatkan dan merawat. Kadangkala membuat tanpa tahu apa yang dibuatnya.

Secara parsial dan tidak terintegrasi satu sama lain, sebatas membuat saja tidak disertai dukungan operasional dan perawatan. Setelah barang jadi untuk mengoperasionalkan tidak ada, kalaupun ada tidak didukung perawatan.

Belum lagi yang mengawakinya tidak sesuai dengan kompetensinya. Membuat sesuatu terkadang menjadi eforia belaka dan tanpa berpikir fungsional.

Dalam perencanaan untuk membuat atau mengadakan semestinya diikuti dengan sistem-sistem pendukung lainnya seperti, 1.SDM yang mengawaki dengan standar kompetensi, 2. Trainer dan training, 3.Sistem operasional beserta pendukungnya, 4.Perawatan termasuk updating and up grading, 5.Pengembangan.

Tatkala kelima point diatas tidak disiapkan, tidak didukung dapat dipastikan akan mangkrak.

Untk membangkitkan yang mangkrak-mangkrak diperlukan nyali pemimpin untuk memberdayakan, memperbaiki, mengoperasionalkan hingga menyiapkan bagi masa depan yang lebih baik.

Tatkala masih saja berlandas pada sistem reaktif dan cupet maka jangankan mencapai mimpi, memanfaatkan yang ada saja tidak akan mampu. Jelas pula yang mangkrak bukan bangkit bisa jadi malah bertambah banyak.

Pemimpinlah yang menjadi batu penjuru harapan untuk berdayagunanya apa yang sudah dibangun dan diadakan.

Memberdayakan yang mangkrak untuk semakin berdaya guna secara efektif dan efisien yang dapat dipertanggung jawabkan secara administrasi, hukum, operasional dan fungsional serta moralitas.[CDL-15072016]

Penulis: Chryshnanda Dwilaksana