Presiden: Penanganan Terorisme Agar Lebih Terpadu
TRANSINDONESIA.CO – Presiden Joko Widodo meminta agar penanganan terorisme lebih terpadu sehingga hasilnya lebih baik.
“Tadi Presiden minta penanganan teroris itu lebih terintegrasi supaya hasilnya bisa lebih bagus,” kata Menko Polhukam Luhut Binsar Pandjaitan di kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Kamis (14/7/2016).
Dikatakannya, ancaman terorisme terus meningkat eskalasinya di seluruh dunia termasuk di Indonesia. Presiden Jokowi meminta agar penanganan terorisme lebih terpadu dalam pertemuan dengan sejumlah menteri dan pimpinan lembaga di Istana Kepresidenan Jakarta. “Tadi ada Kapolri baru, Kepala BIN, Panglima TNI, Kepala PPATK,” kata Luhut.
Sebelumnya Wakil Ketua Komisi VIII DPR Sodik Mudjahid menyatakan isu terorisme menjadi salah satu yang paling penting disoroti Polri. Agar stigma buruk terhadap pesantren tak lagi berlanjut terkait dengan isu terorisme.
“(Terorisme) diharapkan ditangani secara cepat dan tuntas, tidak dikesankan sebagai media pelatihan, uji coba persenjataan apalagi proyek kerja kepolisian yang berlarut,” kata Sodik.
Diharapkan, tidak ada generalisasi stigma buruk terhadap lembaga pendidikan seperti pesantren.
Selain menyoroti isu terorisme, Sodik juga meminta agar di bawah kepemimpinan Jenderal Pol Tito Karnavian, Polri dapat membantu menciptakan kerukunan umat beragama di Indonesia yang selama ini kerap dilanda konflik.
“Kami yakin Kapolri mempunyai pemahaman yang dalam terhadap sejarah dan karakter setiap agama yang ada di Indonesia sehingga bisa turut serta membangun kerukunan umat beragama,” ujar politisi Partai Gerindra itu.[Ant/Dod]